21 Anak di India Tewas Akibat Sirup Obat Batuk Beracun, Bos Perusahaan Farmasi Ditangkap

4 hours ago 1

Kamis, 9 Oktober 2025 - 23:23 WIB

New Delhi, VIVA – Polisi India telah menangkap pemilik perusahaan farmasi setelah sirup obat batuk yang diproduksi di pabriknya dikaitkan dengan kematian setidaknya 21 anak, kata para pejabat pada Kamis, 9 Oktober 2025, seperti dilansir CNA.

Korban diketahui sebagian besar anak-anak, semuanya berusia di bawah lima tahun, meninggal di negara bagian Madhya Pradesh selama sebulan terakhir setelah mereka diresepkan sirup tersebut, yang terkontaminasi racun mematikan.

Sirup obat batuk yang diproduksi di India telah menjadi sorotan global dalam beberapa tahun terakhir, dengan kematian yang terkait dengan konsumsinya dilaporkan di beberapa negara, merusak reputasinya sebagai produsen obat-obatan dan farmasi terbesar ketiga berdasarkan volume.

Pemilik pabrik obat batuk di India yang picu kematian 21 anak ditangkap

G Ranganathan, 75, ditangkap Kamis pagi di rumahnya di Chennai oleh polisi dari kota tersebut dan dari Kepolisian negara bagian Madhya Pradesh. Ia didakwa dengan pembunuhan berencana yang tidak termasuk pembunuhan dan pemalsuan obat-obatan, kata sumber kepolisian kepada AFP dan media India melaporkan.

Sirup obat batuk, yang dijual dengan merek Coldrif, diproduksi oleh Sresan Pharma di sebuah unit di negara bagian selatan Tamil Nadu.

Coldrif, sirup obat batuk, diresepkan pada anak-anak untuk mengobati gejala pilek dan batuk, termasuk pilek, bersin, sakit tenggorokan, dan mata berair, Coldrif mengandung Klorfeniramin Maleat, Parasetamol, dan Fenilefrin.

Kementerian Kesehatan India mengatakan pada hari Sabtu, bahwa tes pada sampel menunjukkan bahwa sampel terkontaminasi dietilen glikol (DEG), zat beracun yang digunakan dalam pelarut industri yang dapat berakibat fatal bahkan jika tertelan dalam jumlah kecil.

Perintah pemerintah pusat tertanggal 18 Desember 2023, mencatat bahwa kombinasi dosis tetap (FDC) Klorfeniramin Maleat IP 2mg dan Fenilefrin HCL IP 5mg tetes/ml "tidak boleh digunakan pada anak di bawah usia empat tahun."

Perintah tersebut, yang dikeluarkan oleh Organisasi Pengawasan Standar Obat Pusat, dan ditandatangani oleh Dr. Rajeev Singh Raghuvanshi, Pengawas Obat Umum India, memerintahkan perusahaan untuk "mencantumkan peringatan" terkait hal ini pada label dan sisipan kemasan.

Madhya Pradesh dan beberapa negara bagian lainnya telah melarang produk tersebut.

Laporan media India mengatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia telah meminta klarifikasi dari pejabat India tentang apakah sirup obat batuk beracun tersebut telah diekspor ke negara lain.

Lebih dari 70 anak meninggal di Gambia akibat gagal ginjal akut setelah mengonsumsi sirup obat batuk yang diimpor dari India pada tahun 2022. Di Uzbekistan, 68 anak meninggal antara tahun 2022 dan 2023 setelah mengonsumsi sirup terkontaminasi lainnya yang diproduksi di India.

Seorang tahanan tidur bareng anaknya terhalang sel tahanan

Momen Haru Bripka Handoko Izinkan Anak Tahanan Tidur di Luar Sel Agar Bisa Dipeluk Sang Ayahnya

Bripka Handoko memperlihatkan momen emosional antara seorang anak dan ayahnya yang tengah berada di tahanan

img_title

VIVA.co.id

9 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |