Jakarta, VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini melaporkan, neraca perdagangan barang Indonesia periode September 2025 mencatatkan surplus sebesar US$4,34 miliar.
Dia menambahkan, kinerja neraca perdagangan barang itu telah mencatat surplus selama 65 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
"Pada September 2025, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar US$4,34 miliar, dan telah mencatat surplus selama 65 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Pudji dalam telekonferensi pers, Senin, 3 November 2025.
Suasana kegiatan di terminal peti kemas (Foto ilustrasi).
Surplus tersebut ditopang oleh ekspor pada September 2025 sebesar US$24,68 miliar atau naik 11,41 persen secara year on year (yoy), dengan impor pada periode yang sama yakni sebesar US$20,34 miliar atau naik 7,17 persen (yoy).
Pudji merinci, surplus di September 2025 ini ditopang oleh surplus pada komoditas non-migas yaitu sebesar US$5,99 miliar, dengan komoditas penyumbang surplus utamanya adalah lemak dan minyak hewani atau nabati (HS15), kemudian bahan bakar mineral (HS27), serta besi dan baja (HS72).
Pada saat yang sama neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit US$1,64 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah minyak mentah dan hasil minyak.
Sementara neraca perdagangan kumulatif Januari-September 2025, mencatat surplus US$33,48 miliar, ditopang komoditas non-migas sebesar US$47,20 miliar, sementara komoditas migas masih mengalami defisit US$13,71 miliar.
Sementara neraca perdagangan kumulatif menurut mitra dagang, baik migas maupun non-migas mencatat, terdapat 3 negara penyumbang surplus terbesar yakni Amerika Serikat (AS) sebesar US$13,48 miliar, India US$10,45 miliar, dan Filipina sebesar US$6,54 miliar.
"Sedangkan negara penyumbang defisit terdalam adalah Tiongkok sebesar -US$14,32 miliar, Australia -US$4,01 miliar, dan dan Singapura sebesar -US$3,43 miliar," ujarnya.
OJK: Total Nilai Transaksi Kripto Tembus Rp 360,3 Triliun di Januari-September 2025
OJK mencatat, total nilai transaksi kripto di sepanjang Januari-September 2025 mencapai Rp 360,3 triliun, dengan total jumlah investor yang mencapai 18,61 juta konsumen .
VIVA.co.id
31 Oktober 2025

7 hours ago
1









