5 days ago
6
Jakarta, VIVA - Sebanyak 337 pendaftar untuk Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jagakarsa, Jakarta Selatan, tidak memenuhi syarat dalam proses verifikasi pendaftaran tahap pertama.
Hal tersebut diketahui dari informasi yang disampaikan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta melalui media sosial Facebook-nya seperti dilihat pada Senin, 14 April 2025.
Informasi yang disampaikan terkait dengan pendaftaan Rusunawa Jagakarsa, tercatat hingga tanggal 12 April 2025 yakni 43 pendaftar lolos verifikasi awal dan 30 pendaftar lain membatalkan pendaftarannya.
Berkaitan dengan adanya 337 pendaftar yang tidak memenuhi syarat dalam proses verifikasi itu, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno memastikan tahapan pendaftaran dengan sistem dan tidak ada ‘kenalan’.
“Semuanya seleksi, Sirukim namanya dengan sistem. Enggak ada kedekatan, enggak ada kenal-kenalan lagi,” ujarnya kepada wartawan Senin, 14 April 2025.
Rusunawa JAKHABITAT Penjaringan, Jakarta Utara
Photo :
- Pemprov DKI Jakarta
Sosok yang kerap disapa Bang Doel itu menilai pendaftaran untuk Rusunawa Jagakarsa diminati masyarakat dengan animo yang luar biasa.
“Tentu ini berebut. Itu di sana kapasitas 3 tower mungkin 800. Luar biasa animonya. Terpaksa harus berebut. Berebut ya terpaksa namanya seleksi kan,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno melakukan peninjauan ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang terletak di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 15 Maret 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Rano menyampaikan Rusunawa Jagakarsa itu dibangun di atas tanah seluas 19.886 meter dengan berdirinya 3 tower total hunian 732 unit, termasuk 3 di antaranya untuk disabilitas.
“Jadi memang sudah disiapkan, saudara-saudara kita yang disabilitas kita tempatkan di bawah, tidak di atas agar lebih mempermudah akses untuk mereka melakukan utilitasnya,” ujar Rano dikutip pada Minggu, 16 Maret 2025.
Sosok yang akrab disapa Bang Doel itu kemudian memaparkan fasilitas pendukung yang ada di rusunawa tersebut, mulai dari parkir umum, masjid, taman, lapangan olahraga, warung, klinik, perpustakaan hingga tempat pendidikan anak usia dini (PAUD).
Bahkan, Doel juga meminta secara khusus agar rusunawa tersebut dilengkapi dengan fasilitas daycare atau tempat penitipan anak-anak.
“Kadang-kadang itu suka alpa, tapi itu sangat dibutuhkan. Tentu, banyak saudara kita yang penghuni rumah susun ini kadang-kadang suami istri bekerja. Nah, anaknya siapa yang jaga? Inilah fungsinya daycare. Tapi dengan penjaga-penjaga yang punya kualitas daycare,” ucap Doel.
Halaman Selanjutnya
“Tentu ini berebut. Itu di sana kapasitas 3 tower mungkin 800. Luar biasa animonya. Terpaksa harus berebut. Berebut ya terpaksa namanya seleksi kan,” katanya.
