Anthena, VIVA – Greta Thunberg, salah satu dari puluhan aktivis dari armada Sumud untuk Gaza yang telah dideportasi kembali ke negara asal mereka, setelah pasukan Israel mencegat kapal armada Global Sumud Flotillah dan menahan para penumpangnya.
Sekitar 70 aktivis telah meninggalkan Israel pada hari Senin, menyusul laporan penyiksaan dan kondisi tidak manusiawi di dalam tahanan.
Para aktivis tersebut pertama-tama akan diterbangkan ke Yunani, kemudian ke negara asal mereka. Rekaman video menunjukkan Thunberg dan aktivis lainnya yang mengenakan pakaian putih tiba di Bandara Athena, dari sana mereka akan berangkat pulang ke negara masing-masing.
Para aktivis tersebut—yang meliputi pengacara, pekerja kemanusiaan, politisi, aktivis, dan awak media—berada di atas 45 kapal Global Sumud Flotilla, yang bertujuan untuk membawa bantuan ke Jalur Gaza yang terkepung, tempat kelaparan telah dilaporkan.
Israel mulai mencegat kapal-kapal tersebut di perairan internasional pada hari Rabu, mencegah para aktivis mencapai Gaza.
Aktivis Swedia Greta Thunberg dideportasi dari Israel
Genosida di Depan Mata
Aktivis Swedia Greta Thunberg berbicara di depan umum pada Senin, 6 Oktober 2025, untuk pertama kalinya setelah dibebaskan dari penjara Israel, tempat dia dilaporkan dipukuli dan dipaksa mencium bendera Israel.
Thunberg termasuk di antara 171 orang yang dideportasi oleh otoritas Israel secara bertahap, setelah ditahan karena ikut serta dalam armada bantuan menuju Gaza. Kelompok tersebut diterbangkan ke Yunani dan Slovakia setelah dibebaskan.
Thunberg berbicara di Bandara Eleftherios Venizelos di Athena, menekankan bahwa pengalaman pribadinya bukanlah yang terpenting. "Saya dapat berbicara sangat lama tentang perlakuan buruk dan pelanggaran yang kami alami di penjara, percayalah," kata Thunberg.
"Tapi bukan itu ceritanya. Izinkan saya perjelas: ada genosida yang terjadi di depan mata kita, genosida yang disiarkan langsung," katanya.
"Tak seorang pun berhak mengatakan kami tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tak seorang pun di masa depan akan bisa mengatakan kami tidak tahu," ujarnya.
Thunberg menuduh Israel "terus memperburuk dan meningkatkan genosida serta penghancuran massal mereka dengan niat genosida, berusaha memusnahkan populasi, seluruh bangsa di depan mata Anda."
Halaman Selanjutnya
"Kita tak bisa mengalihkan pandangan dari Gaza. dari semua tempat di dunia yang menderita, hidup di garda terdepan sistem bisnis-seperti-biasa ini: Kongo, Sudan, Afganistan, Gaza, dan masih banyak lagi. Apa yang kita lakukan hanyalah upaya minimum," tambahnya.