Jakarta, VIVA – Perubahan lanskap global yang drastis, mengharuskan organisasi ikut beradaptasi dan bertransformasi, dalam menentukan arah ke depannya. Untuk itu, Asosiasi Praktisi Coach Indonesia (APCI), dalam waktu dekat akan menggelar Musyarah Nasional atau Munas.
Munas ke-2 pada 2025 ini, dianggap sebagai momentum penting dalam merumuskan langkah dan stragei organisasi ke depan. Mengambil tema “Bridge To Transformation: The Strategic Role of Coaches as Enablers”, akan diselenggarakan pada 15 Juni 2025 bertempat di Hotel Balairung Matraman Jakarta.
"Dunia saat ini bergerak sangat cepat. Kita menghadapi tantangan kompleks mulai dari perang dagang global, peningkatan tarif ekspor, kebutuhan akan efisiensi APBN, pergeseran perilaku generasi Z di tempat kerja, hingga disrupsi masif akibat perkembangan Artificial Intelligence (AI) dalam bisnis dan kehidupan sehari-hari,” ujar Ketua Umum APCI, Adang Adha.
Di tengah perubahan tersebut, Adang mengatakan kalau pihaknya tidak ingin hanya menjadi pelengkap saja. Tetapi ingin sebagai katalisator utama untuk proses transformasi.
"Peran coach menjadi krusial dalam membantu individu dan organisasi mengidentifikasi potensi tersembunyi, mengatasi hambatan, dan merumuskan strategi adaptif," Kata Adang.
"Kami percaya bahwa transformasi sejati dimulai dari dalam, dari perubahan mindset, sikap, dan tindakan yang proaktif."
Rencananya juga akan digelar Talkshow yang menghadirkan Wing Antariksa, Direktur HC Blue Bird yang akan membahas tentang Praktik Coaching untuk Transformasi Bisnis dan Kepemimpinan.
Sementara masih menunggu konfirmasi untuk Dr. Muhammad Taufiq, DEA, Kepala Lembaga Administrasi Negara yang akan membahas Peran Coaching Dalam Pengembangan SDM dan Kinerja Sektor Publik.
Sejumlah harapan dari Munas APCI 2025 nanti adalah, pertama mengupas tuntas bagaimana coaching dapat membimbing organisasi dalam menavigasi kompleksitas perang dagang dan tarif ekspor, dengan fokus pada fleksibilitas strategis dan inovasi.
Selanjutnya, merumuskan pendekatan coaching yang efektif untuk mendukung inisiatif efisiensi APBN di sektor publik, mendorong budaya kerja yang lebih produktif dan akuntabel. Juga untuk mengembangkan metodologi coaching untuk menjembatani kesenjangan antargenerasi, khususnya dalam memahami dan mengoptimalkan potensi Generasi Z di lingkungan kerja yang beragam.
Selanjutnya, ingin mengeksplorasi peran coaching dalam mempersiapkan individu dan organisasi menghadapi dampak AI, bukan hanya sebagai ancaman tetapi juga sebagai peluang untuk pertumbuhan dan re-skilling.
"Kami ingin menegaskan bahwa coaching adalah investasi strategis untuk masa depan. Ini adalah tentang memberdayakan setiap individu dalam organisasi untuk mengembangkan mindset transformatif, membangun sikap yang tangguh dan adaptif, serta menerjemahkannya ke dalam tindakan nyata yang mendorong kemajuan," ujar Ketua Steering Commitee Munas ke-2 APCI, Ahmad Mukhlis Yusuf.
Ketua OC Munas ke-2 APCI, Ferlita Sari mentakan nantinya agenda ini diharapkan bisa menghasilkan berbagai rekomendasi program yang lebih inovatif.
“Munas APCI 2025 kali ini diharapkan akan menghasilkan rekomendasi dan program kerja yang inovatif untuk memperkuat peran profesi coaching di Indonesia, memastikan bahwa para coach siap menjadi enabler utama dalam setiap proses transformasi," kata Ferlita.
Asosiasi Praktisi Coach Indonesia (APCI) adalah organisasi profesional yang menjadi rumah bagi para coach di seluruh Indonesia. Didirikan untuk menginspirasi, memberdayakan, dan memajukan profesi coaching di tanah air.
APCI berkomitmen untuk meningkatkan standar profesionalisme, etika, dan kualitas layanan coaching melalui program sertifikasi, pengembangan berkelanjutan, dan networking. Kami percaya bahwa coaching adalah kunci untuk membuka potensi individu dan organisasi, serta mendorong transformasi positif di Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Selanjutnya, ingin mengeksplorasi peran coaching dalam mempersiapkan individu dan organisasi menghadapi dampak AI, bukan hanya sebagai ancaman tetapi juga sebagai peluang untuk pertumbuhan dan re-skilling.