Madrid, VIVA – Sabtu ini, 27 September 2025, LaLiga akan menyajikan pertarungan maut di ibukota Spanyol: Atletico Madrid menghadapi rival sekota, Real Madrid, dalam derby Madrid pertama musim ini.
Laga ini bukan sekadar soal prestige – bagi Los Colchoneros, ini momen krusial untuk membangkitkan musim mereka; sedangkan bagi Real Madrid, ini ujian pertama bagi Xabi Alonso sebagai pelatih menghadapi atmosfer derby.
Kesempatan Bangkit bagi Atletico Madrid
Meski musim ini berjalan cukup berat, Atletico Madrid melihat derby kali ini sebagai peluang emas untuk “kickstart” musim mereka.
Kemenangan melawan Real akan mengangkat moral tim secara signifikan, memperkecil jarak ke puncak klasemen, dan sekaligus menjadi kemenangan derby perdana mereka atas Los Blancos di La Liga dalam lebih dari dua tahun terakhir.
Faktanya, dalam tiga derby terakhir di liga, hasilnya selalu imbang 1-1 — menandakan betapa seimbang dan sengitnya rivalitas ini.
Namun, pelatih Atletico Diego Simeone mengaku tidak ingin terlalu menaruh perhatian pada statistik masa lalu atau kondisi performa lawan. Dia menekankan bahwa timnya sedang dalam proses “berkembang” karena banyaknya pemain baru yang butuh adaptasi.
Simeone juga menyebut bahwa manajer bukanlah elemen yang paling menentukan—melainkan para pemainlah yang akan memutuskan hasil pertandingan.
Ia mengungkap bahwa ada delapan muka baru di skuadnya dibanding musim lalu, sehingga waktu untuk menemukan chemistry yang tepat masih diperlukan.
Beberapa soal pemilihan susunan pemain pun mengemuka. Misalnya, Alex Baena (baru pulih dari operasi usus buntu) masih belum dipastikan apakah akan diturunkan atau tidak.
Ada pula pertanyaan soal posisi David Hancko, apakah akan ditempatkan sebagai bek tengah atau bek kiri, sesuai rotasi yang diperlukan.
Debut Derby Xabi Alonso di Kursi Pelatih
Bagi Xabi Alonso, derby ini menjadi pengalaman perdana sebagai pelatih Real Madrid.
Sebagai pemain, ia sudah sering bertemu Atletico — total 16 derbi ia jalani dengan rekor menang 12 kali, seri 2 kali, dan kalah 2 kali.
Dalam kapasitasnya sebagai pelatih, ia belum pernah menang melawan Atletico. Sebelumnya, saat melatih Bayer Leverkusen, ia bertemu Los Colchoneros dan pernah ditahan imbang 2-2.
Alonso pun tak sungkan memuji lawannya, Diego Simeone, menyebutnya sangat piawai dalam berkomunikasi dengan pemain dan dalam memotivasi tim.
“Dalam manajemen pemain, ia unggul,” ujar Alonso, menyoroti kemampuan Simeone untuk menciptakan ikatan emosional dan pemahaman taktis kepada skuadnya dilansir Football Espana
Faktor Pemain & Senjata Rahasia
Dalam duel ini, Real Madrid datang dengan kekuatan lini depan yang tajam. Nama-nama seperti Kylian Mbappé, Vinícius Júnior, serta dukungan dari gelandang seperti Fede Valverde, Tchouaméni, dan Éder Militão menjadi senjata penting di bawah era Alonso.
Sementara itu, Atletico punya stok pemain Argentina yang tajam: Julian Álvarez, Giuliano Simeone (putra Diego), hingga sosok veteran seperti Antoine Griezmann.
Griezmann, meskipun tak selalu menjadi starter utama, memiliki catatan gemilang di derby dan bisa menjadi penyeimbang di pertandingan-pertandingan besar.
Julian Álvarez juga menjadi pembeda potensial—musim lalu ia pernah menghukum Real ketika masih bersama Atletico di duel sebelumnya.
Prediksi DInamika
Derby Madrid kali ini bukan sekadar soal gengsi — ini bisa menjadi titik balik bagi Atletico Madrid untuk kembali percaya diri. Bagi Real Madrid dan Alonso, kemenangan akan menjadi bukti bahwa transisi dari Ancelotti ke sang legenda bisa berjalan mulus.
Simeone telah memperingatkan bahwa timnya masih dalam tahap evolusi, dan tidak akan terjebak pada tekanan publik atau statistik masa lalu. Sementara Alonso membawa aura baru, tapi harus membuktikan bahwa ia bisa menang besar di laga-laga besar semacam ini.
Halaman Selanjutnya
Ia mengungkap bahwa ada delapan muka baru di skuadnya dibanding musim lalu, sehingga waktu untuk menemukan chemistry yang tepat masih diperlukan.

4 weeks ago
20









