Sumber : Yogyakarta, VIVA – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyatakan siap dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memberi keterangan terkait dugaan penggelembungan anggaran proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh. "Iya, saya siap dipanggil. Kalau dipanggil, saya akan datang. Kalau saya disuruh lapor, ngapain, buang-buang waktu juga," ujar Mahfud saat ditemui di Kompleks Sasana Hinggil Dwi Abad, Alun-alun Selatan, Kota Yogyakarta, Minggu. Hal itu disampaikan Mahfud merespons pernyataan KPK yang kembali mendorong dirinya untuk melaporkan secara resmi dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek tersebut. Mahfud menyatakan tidak ada kewajiban bagi seseorang untuk membuat laporan kepada KPK dan sebaliknya lembaga antirasuah pun tidak berhak mendesak dirinya melapor. "Enggak berhak dia (KPK) mendorong. Laporan itu, enggak ada kewajiban orang melapor," katanya. Menurut Mahfud, informasi ihwal dugaan mark up atau penggelembungan anggaran proyek kereta cepat Whoosh sebenarnya sudah lebih dulu diketahui KPK sebelum dirinya mengungkapkan hal itu ke publik. "Wong yang saya laporkan itu, KPK sudah tahu. Karena sebelum saya ngomong, sudah ramai duluan, kan? Saya cuma ngomong karena sudah ramai saja," ucap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu. Mahfud mengatakan pihak yang seharusnya dipanggil KPK adalah orang-orang yang lebih dulu berbicara dan memiliki data terkait proyek kereta cepat tersebut. "Mestinya KPK manggil orang yang ngomong sebelumnya, itu kan banyak banget, yang punya data, dan pelaku. Kalau saya tuh kan pencatat aja," tutur Mahfud. Saat ditanya pandangannya mengenai kondisi proyek kereta cepat itu, Mahfud berkelakar. "Ya, was-wus, was-wus, was-wus," ucapnya sembari tertawa. Sementara itu, terkait rencana negosiasi Pemerintah Indonesia dengan China untuk membahas utang proyek Whoosh, Mahfud memandang langkah tersebut memang perlu dilakukan. "Iya, memang harus negosiasi, kan? Mau apa kalau sudah begini. Enggak bisa bayar, enggak punya uang, ya negosiasi. Kan gitu, kan? Jalannya tuh negosiasi. Silakan aja," ujarnya. Sebelumnya, Mahfud MD dalam video yang diunggah di kanal YouTube Mahfud MD Official pada 14 Oktober 2025 mengungkapkan adanya dugaan tindak pidana korupsi berupa penggelembungan anggaran (mark up) dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Ia menyebut biaya pembangunan per kilometer di Indonesia mencapai 52 juta dolar AS, sedangkan di China hanya sekitar 17 juta dolar AS hingga 18 juta dolar AS. Atas pernyataan itu, KPK pada 16 Oktober 2025 menyampaikan imbauan agar Mahfud melaporkan dugaan tersebut secara resmi. Jubir KPK Budi Prasetyo kemudian menegaskan bahwa lembaga antirasuah terbuka menerima data tambahan dari Mahfud untuk dipelajari dan dianalisis lebih lanjut. "Terima kasih informasi awalnya, dan jika memang Prof. Mahfud ada data yang nanti bisa menjadi pengayaan bagi KPK, maka kami akan sangat terbuka untuk kemudian mempelajari dan menganalisisnya," ujar Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin 20 Oktober 2025. (Ant) VIVA.co.id 26 Oktober 2025 Berita Terkait
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya akan terlebih dahulu melakukan pengecekan secara menyeluruh sebelum menarik kesimpulan apa pun.
Polres Indramayu mengamankan lima orang terduga pelaku pengeroyokan terhadap seorang dokter berinisial B (37) di Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Ketua Umum Yayasan Mutiara Maharani Ade Hermawan mengatakan, pemulihan korban Napza (Narkotika, psikotropika dan zat adiktif) membutuhkan waktu seumur hidup.
MIND ID meraih Sectoral Champion Award di Investortrust ESG Awards 2025 berkat komitmen hilirisasi, efisiensi energi, dan dekarbonisasi menuju tambang berkelanjutan.
Terpopuler
Hasan Nasbi menegur Menkeu Purbaya agar tidak terlalu sering menegur pejabat lain di hadapan publik. Ia menilai hal itu dapat mencoreng citra pemerintah
Banyak bandara megah di Indonesia yang dibangun di masa kepemimpinan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) kini sepi penumpang dan ada juga yang terbengkalai.
Momen tak terduga kembali datang dari Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. Kali ini momen tersebut terjadi saat dirinya dibuat Salfok dengan ponsel Sekjen Kemenkeu!
Sharon, ibu dari mendiang Timothy Anugerah mengungkap sempat berdiskusi dengan Timothy Anugerah soal skripsi putranya. Saat itu Timothy akui buntu mengerjakan skripsinya.
Selengkapnya Partner
Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis data yang memberikan gambaran kontras ekstrem dalam industri perhotelan Indonesia. Dalam Berita Resmi Statistik (BRS) per 1 Ok
Badan Pusat Statistik (BPS) kembali menjadi pusat perhatian setelah merilis laporan terbaru mengenai sektor pariwisata nasional. Melalui Berita Resmi Statistik (BRS) pada
Seorang staf desa di Gowa digerebek istrinya saat bersama wanita lain. Warga berkerumun, situasi ricuh, hingga polisi mengevakuasi pasangan tersebut ke Mapolres Gowa untu
Selengkapnya Isu Terkini
Lima Pengeroyok Dokter di Indramayu Ditangkap, Ternyata Ini Awal Permasalahannya
Polres Indramayu mengamankan lima orang terduga pelaku pengeroyokan terhadap seorang dokter berinisial B (37) di Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Mahfud Siap Dipanggil KPK Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh: Kalau Disuruh Lapor Ngapain, Buang-buang Waktu
Mahfud MD

3 hours ago
1









