Jakarta, VIVA – Menjadikan baju bekas yang sudah tidak dipakai sebagai lap di rumah adalah hal umum dilakukan ibu-ibu di rumah. Namun menjadikan baju bekas sebagai lap disebut-sebut bisa menyempitkan rizki umat muslim. Benarkah demikian? Terkait hal itu, pendakwah kenamaan Buya Yahya angkat bicara, dijelaskan Buya Yahya hal yang menyempitkan rizki adalah membuang-buang karunia, tidak mensyukuri nikmat. Misalnya baju yang masih layak dijadikan pel, sementara tetangga memerlukannya.
”Mungkin maksudnya seperti itu. Mungkin sebagian ada yang mengatakan pamali, bisa jadi pamali ada sebagian pamali orang begitu gampang menjadikan bajunya lap. Padahal sesungguhnya bajunya masih bisa dipakai,” jelas Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah, Senin 13 Oktober 2025.
Buya Yahya menjelaskan bahwa kaidah memakai baju baru itu adalah ketika Anda memiliki baju yang baru, maka baju yang lama dan masih layak bisa dihadiahkan ke orang lain.
”Ini baju yang masih bagus dijadikan lap itu jelek ya, akhirnya banyak baju dijadikan lap akhirnya orang jadi sombong. Menyia-nyiakan rizki, kalau baju sudah robek, rusak dijadikan lap ya tidak masalah,” jelas Buya Yahya.
Buya Yahya juga memberikan contoh terkait dengan kebiasaan menjadikan baju sebagai lap. Disebutnya kebiasaan orang tua tersebut bisa dicontoh anak jika anaknya tidak mengetahui konsep menjadikan baju sebagai lap.
”Cuman mungkin ada yang dibilang pamali kita tidak mempercayai istilah pamali begitu. Mungkin kita perlu jalanterihkan bisa jadi itu pembiasaan. Anak kecil umur 5 tahun tidak ngerti baju yang dipakai lap itu yang sudah rusak cuman anak kecil niru tau-tau ada tehnya tumpah kemarin liat ibunya, pakai baju bapaknya yang masih baru dipakai lap juga nanti,” jelas Buya Yahya.
Buya Yahya menambahkan,”Bisa jadi nanti, kalau sudah tidak bisa dipakai dibentuk dijadikan keset. Intinya bukan itu, kalau baju sudah tidak bisa dipakai bisa dipakai untuk lainnya untuk lap dan sebagainya. Selagi masih bisa dipakai lap pakailah lap, yang tidak boleh adalah Anda menyia-nyiakan. Termasuk kami ingatkan para santri dan lainnya, ibunya saja pakai baju sobek dijait tapi anak di pondok liat baju kelewer itu dibiarkan, harapanya tidak baik karena apa? dia menyiakan rizki, karunia Allah yang diberikan ke orang tua dibuang begitu saja. Jangan entengin, kami ingin menjaga karunia Allah,” sambung Buya Yahya.
Halaman Selanjutnya
Buya Yahya juga menyebut jika ingin memberikan baju yang sudah tidak disukainya kepada orang lain. Maka pastikan baju tersebut masih layak dipakai untuk orang lain.