Jakarta, VIVA – Pesawat Garuda Indonesia bernomor penerbangan 288 sempat mengalami insiden lepas ban ketika mendarat di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Kepulauan Riau, hari ini, Rabu, 16 April 2025. Direktur Operasi Garuda Indonesia, Tumpal M. Hutapea mengatakan, insiden tersebut terjadi setelah pesawat tujuan Jakarta-Tanjung Pinang itu mendarat secara normal dan selamat di Bandara Raja Haji.
"Garuda Indonesia pastikan pesawat PK-GUD yang melayani penerbangan GA-288 telah memenuhi standar operasional dan keselamatan penerbangan. Proses penggantian ban pesawat telah dilakukan melalui inspeksi menyeluruh guna memastikan pesawat laik operasi," kata Tumpal.
Pesawat Garuda dan Pelita Air di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang
Dia menjelaskan, seluruh 161 penumpang dan awak pesawat berada dalam kondisi selamat dan penerbangan berlangsung sesuai prosedur hingga proses pendaratan selesai. Ia mengklaim, kesiapsiagaan awak pesawat yang sedang bertugas dalam menangani kondisi tersebut turut andil dalam memastikan proses pendaratan dilakukan secara aman dan terkendali.
"Garuda Indonesia menegaskan bahwa seluruh prosedur pemeriksaan sebelum penerbangan (pre-flight check) telah dilaksanakan secara menyeluruh oleh tim teknis yang berwenang, sesuai dengan standar manual operasional dan keselamatan penerbangan yang berlaku," ujarnya.
Sesaat setelah pendaratan, lanjutnya, inspeksi lanjutan segera dilakukan oleh tim teknis Garuda Indonesia yang berkoordinasi dengan otoritas penerbangan terkait. Hasilnya menunjukkan bahwa insiden lepasnya salah satu ban setelah pesawat mendarat tersebut tidak menyebabkan gangguan lebih lanjut pada sistem pesawat secara keseluruhan.
"Komponen ban yang mengalami kendala telah diganti dengan suku cadang baru sesuai standar kelaiakan operasi. Pesawat juga telah melalui serangkaian uji kelaiakan dan inspeksi keselamatan tambahan sebelum dinyatakan laik terbang. Pesawat tersebut kini telah kembali beroperasi dan mendarat dengan normal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, otoritas penerbangan telah merekomendasikan pelaksanaan asesmen internal menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab insiden dan menyempurnakan langkah-langkah mitigasi risiko, guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pihaknya bakal secara aktif melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pemangku kepentingan dan otoritas terkait.
"Garuda Indonesia senantiasa menjunjung tinggi komitmen terhadap keselamatan dan kenyamanan penumpang sebagai prioritas utama dalam seluruh aktivitas operasional penerbangan. Kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang timbul dan terus berkomitmen untuk memperkuat tata kelola keselamatan penerbangan," katanya.
Halaman Selanjutnya
Lebih lanjut dia mengatakan, otoritas penerbangan telah merekomendasikan pelaksanaan asesmen internal menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab insiden dan menyempurnakan langkah-langkah mitigasi risiko, guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pihaknya bakal secara aktif melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pemangku kepentingan dan otoritas terkait.