Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membatalkan rencana pertemuan tingkat tinggi dengan rekannya dari Rusia, Vladimir Putin. Menurut Trump, pertemuannya dengan Presiden Rusia belum tepat dilaksanakan dalam situasi saat ini.
"Kami membatalkan pertemuan dengan Presiden Putin, rasanya tidak tepat bagi saya," kata Trump pada Rabu, 22 Oktober 2025, kepada wartawan di Gedung Putih, didampingi Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte.
Trump menilai pertemuanya dengan Putin belum bisa terlaksana karena belum ada kesepakatan yang dicapai. Tapi ia mengisyaratkan pertemuan di masa mendatang.
"Rasanya seperti kami tidak akan sampai pada titik yang harus kami dicapai. Jadi saya membatalkannya, tapi kami akan melakukannya di masa depan," ujarnya
Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Presiden AS Donald Trump di Alaska
Photo :
- HO-Kremlin Press Office.
Trump juga menyampaikan kekesalannya atas kurangnya kemajuan dalam negosiasi.
"Jika bicara jujur, satu-satunya yang bisa saya katakan adalah, setiap kali saya berbicara dengan Vladimir, saya punya percakapan yang baik, tapi setelah itu tidak ada kemajuan. Benar-benar tidak membuahkan hasil," ucapnya
Sanksi Perusahaan Minyak Rusia
Pernyataan Trump muncul tepat setelah AS mengumumkan sanksi baru terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia, Rosneft dan Lukoil, dengan alasan kurangnya komitmen serius Moskow terhadap proses perdamaian untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Ketika ditanya mengapa ia menaikkan sanksi terhadap Rusia saat ini, Trump menjawab: "Saya hanya merasa ini sudah waktunya. Kami sudah menunggu cukup lama,"
Ia menyebut sanksi tersebut sebagai sanksi yang “sangat besar.”
"Kami berharap sanksi ini tidak akan berlangsung lama. Kami berharap perang akan berakhir," tambah Trump
Pertemuan Trump dan Putin yang kedua sedianya dijadwalkan di ibu kota Hungaria, Budapest, berdasarkan pembicaraan perwakilan kedua negara yang mempersiapkan pertemuan keduanya, dengan pilihan lokasi di Budapest.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengadakan pembicaraan “konstruktif” mengenai “langkah-langkah konkret yang mungkin diambil untuk melaksanakan kesepahaman yang dicapai” selama pembicaraan telepon antara Putin dan Trump pekan lalu.
Halaman Selanjutnya
Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai pembicaraan tersebut, sementara Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan terpisah mengatakan kedua diplomat itu berbicara untuk “membahas langkah selanjutnya setelah panggilan telepon 16 Oktober.”