Depok, VIVA – Wali Kota Depok, Supian Suri menargetkan pelebaran Jalan Raya Sawangan dilakukan tahun 2026. Untuk tahun ini akan dibuat detail engineering design (DED) yang diambil dari anggaran belanja tambahan (ABT).
“DED di perubahan anggaran, ya ABT,” kata Supian, Rabu 19 Maret 2025.
Supian menjelaskan, bahwa pelebaran Jalan Raya Sawangan menjadi program unggulan dirinya bersama Chandra Rahmansyah. Itu merupakan janji kampanye Supian-Chandra ketika kampanye di Pilkada Depok 2024. Dalam janji kampanyenya, Supian menawarkan diri melayani masyarakat, salah satunya adalah janji menyelesaikan masalah kemacetan lalu lintas.
“Ya ini janji saya buat masyarakat, kepada masyarakat kemarin saya menawarkan diri, melayani masyarakat, salah satunya adalah saya janji akan menyelesaikan masalah kemacetan lalu lintas tentunya dengan dukungan dari Kementerian, dukungan dari DPR RI khususnya Komisi 5 dan dukungan stakeholder,” kata Supian.
Petugas mengatur lalu lintas yang macet akibat kabel menjuntai di Depok.
Photo :
- VIVA.co.id/ Galih Purnama (Depok)
Dia menegaskan perlu adanya kerjasama dengan banyak pihak dalam penyelesaian masalah di Kota Depok. Supian menyadari Pemkot Depok tidak dapat bekerja sendiri.
“Maka saya bilang bahwa menyelesaikan kota Depok tidak bisa sendiri, harus kita sama-sama dengan pengambil kebijakan dengan orang-orang yang memang bisa berkontribusi untuk menyelesaikan permasalahan kota Depok, salah satunya kemacetan,” ujarnya.
Terkait efisiensi anggaran, Supian menuturkan, pihaknya fokus alokasi anggaran menyelesaikan permasalahan pelebaran jalan. Artinya efisien yang dilakukan adalah untuk program-program yang belum masuk kategori prioritas.
“Menurut saya hari ini kita lebih memprioritaskan masalah kemacetan, sehingga alokasi anggaran pembebasan kita prioritaskan disini. Setelah itu kami berharap tetap dukungan dari Kementerian PUPR untuk infrastrukturnya, jadi kami lebih kepada mensupport pembebasan lahan dan upaya rekayasa lalu lintasnya, nanti Kementerian PU berharap setelah kita melakukan pembebasan lahan akan intervensi dari sisi anggaran. Mudah-mudahan ini ukuran Kementerian PU tidak terlalu besar lah, jadi tidak termasuk kategori efisiensi yang tadi bapak maksud,” ujarnya.
Pihaknya nanti juga akan melakukan rekayasa lalu lintas (lalin), mengingat di sepanjang jalan tersebut banyak terdapat persimpangan yang memicu tumpukan kendaraan.
“Ya salah satunya ini konkret, ini mobil keluar dari sana (Tugu Batu), disini ada mobil keluar dari Perumahan Sawangan Permai, disana kan ada jalan yang harusnya bisa dia putar keluarnya Sawangan Permai, jadi yang disini cukup mobil masuk ke dalam, tidak ada mobil yang keluar dari sini, jadi keluar dari sana, keluar dari sini Itu yang saya pahami secara awam ya lalu lintas, tapi salah satunya konkrit nya gitu,” kata Supian.
Sehingga dengan adanya rekayasa lalin, diharapkan arus kendaraan dapat lebih teratur. Dengan demikian kemacetan dapat dikurangi, karena selebar apapun jalan namun tidak dibarengi dengan rekayasa lalin, maka akan sama saja.
“Jadi bagaimana kita mengalihkan keluar masuk mobil, sehingga yang keluar disini tidak semuanya keluar dalam jarak yang tidak terlalu jauh nih, di depan keluar disini keluar, di depan macet disini sudah kekunci, itu yang mungkin salah satu rekayasa yang kami bisa. Sehingga tadi bahwa selebar apapun kita, kalau kita tidak juga rekayasa dengan jarak yang dekat juga besok akan terkunci juga, enggak akan bisa juga menyelesaikan, makanya 2 hal tadi yang harus kita upayakan ya rekayasa lalu lintas dan pelebaran yang memang di titik-titik memang harus kita lebarkan,” imbuhnya.
Halaman Selanjutnya
Terkait efisiensi anggaran, Supian menuturkan, pihaknya fokus alokasi anggaran menyelesaikan permasalahan pelebaran jalan. Artinya efisien yang dilakukan adalah untuk program-program yang belum masuk kategori prioritas.