Kamis, 24 April 2025 - 06:15 WIB
VIVA – Keberadaan unit tentara bayaran Kolombia di belakang militer Ukraina, diklaim menjadi faktor penting keberhasilan menerobos Oblast (Provinsi) Belgorod, Rusia.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, pasukan tentara bayaran dari negara Amerika Latin tersebut dikabarkan telah menghancurkan komando militer Korea Utara (Korut) di Belgorod.
Punya pengalaman segudang soal pertempuran hutan, unit yang tergabung dalam Kompi Relawan Kolombia ke-47, mendapat pelatihan langsung dari Pasukan Operasi Khusus Ukraina (SSO).
Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Euromaidan Press, mantan pasukan perang narkoba Kolombia ini bertempur dengan menggunakan senjata yang dipasok negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
VIVA Militer: Tentara Kolombia di Ukraina
Photo :
- The National Guard
Bertempur dengan senjata Barat di bawah komando ala NATO, mereka menggunakan pesawat nirawak FPV untuk menyerang jalur pasokan Rusia dan mengintai target untuk serangan udara Ukraina.
Komandan Kompi Relawan Kolombia ke-47, Letnan Hamlet Avagyan, mengatakan jika pasukannya mampu berkomunikasi dengan baik satu sama lain. Termasuk dengan anggota militer Ukraina.
Akan tetapi menurut Avagyan, biaya yang tinggi menuju Kiev justru membatasi perekrutan. Unit yang memiliki spesifikasi sebagai grenadier hanya menerima gaji sebesar US$3.000, atau senilai dengan Rp50,6 juta.
Belum lagi, mereka harus menggunakan uang pribadi untuk menanggung biaya perjalanan ke Ukraina. Avagyan mengungkap ada sekitar 200 tentara bayaran Kolombia yang bergabung dengan kompinya pada Maret 2025.
VIVA Militer: Tentara bayaran asal Kolombia di Ukraina
Photo :
- Batttalion Bolivar
Akan tetapi menurut perkiraan Avagyan, masih ada lebih dari 2.000 orang lainnya masih berada di Kolombia. Mereka masih menunggu tiket ke Kiev yang tidak mampu mereka bayar.
Unit yang berada di bawah kendali Brigade Mekanis ke-47 Komando Operasi Utara Ukraina menyatakan, secara keseluruhan kinerja pasukan penyerang Kolombia bersama satuan elit Ukraina menambah keunggulan yang menentukan dalam perang melawan invasi militer Rusia.
Halaman Selanjutnya
Akan tetapi menurut Avagyan, biaya yang tinggi menuju Kiev justru membatasi perekrutan. Unit yang memiliki spesifikasi sebagai grenadier hanya menerima gaji sebesar US$3.000, atau senilai dengan Rp50,6 juta.