Singgung Uang Rakyat, Puan Dukung Prabowo Selidiki Dugaan Penggelapan Dana MBG

2 hours ago 1

Kamis, 24 April 2025 - 10:11 WIB

Jakarta, VIVA – Ketua DPR RI Puan Maharani, mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto untuk menyelidiki kasus dugaan penggelapan dana program Makan Bergizi Gratis atau MBG oleh yayasan berinisial MBN yang dilaporkan mitra dapur di Kalibata, Jakarta Selatan.

Puan menegaskan, uang yang diperuntukkan kepentingan dan kebutuhan masyarakat, harus disalurkan dengan baik. 

"Kami sepakat bahwa uang yang dipergunakan untuk rakyat harus tersalurkan dengan baik," kata Puan dalam keterangannya, Kamis, 24 April 2025.

Di sisi lain, Puan juga mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap program MBG. Sehingga, program tersebut bisa benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, khususnya anak-anak.

Politisi PDIP itu memastikan, DPR akan terus mengawal dan mengawasi pelaksanaan MBG agar tujuan mulia dari program itu dapat tercapai.

"Kami di DPR akan terus melakukan pengawalan agar pemerintah melakukan evaluasi, sehingga nantinya program MBG betul-betul bermanfaat bagi masyarakat terutama untuk anak-anak sehingga dapat bertumbuh sebagai SDM unggul,” sebut Puan.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi IX DPR, Charles Honoris, meminta Badan Gizi Nasional untuk mengelola program MBG secara akuntabel. Ia mendorong agar BGN melaporkan program MBG secara berkala karena anggarannya besar dan telah disetujui DPR. 

“Kami ingin melihat program ini berjalan baik, apalagi makan bergizi menjadi program strategis Presiden Prabowo," ujar Charles Honoris.

Persoalan ini mencuat ke publik setelah Ira melaporkan Yayasan MBN atas dugaan penggelapan dana program MBG ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 10 April 2025. Laporan teregister dengan nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.

Menurut kuasa hukumnya, Danna, laporan tersebut tidak hanya ditujukan kepada yayasan sebagai lembaga. Tetapi juga kepada individu-individu yang dianggap turut bertanggung jawab atas mandeknya pencairan dana.

Yayasan MBN diduga menahan dana yang telah diterima dari Badan Gizi Nasional (BGN), lembaga pemerintah yang bertanggung jawab mengelola anggaran program MBG secara nasional. Total dana yang telah ditransfer ke yayasan tercatat sebesar Rp 386.500.000, namun tidak satu rupiah pun sampai ke dapur MBG di Kalibata yang dikelola Ira Mesra.

“Klien kami telah memasak lebih dari 65 ribu porsi makanan, tanpa mendapatkan pembayaran sepeser pun dari pihak yayasan,” ujar Danna.

Seluruh biaya operasional, mulai dari pembelian bahan makanan, sewa tempat, pembayaran listrik dan air, pengadaan alat dapur, kendaraan distribusi, hingga honor para juru masak, ditanggung sendiri oleh Ira Mesra.

Alih-alih mencairkan dana, pihak Yayasan MBN justru mengklaim bahwa Ira memiliki kekurangan pembayaran sebesar lebih dari Rp 45 juta. Klaim tersebut didasarkan pada sejumlah invoice pembelian barang saat pelaksanaan program yang belum dipertanggungjawabkan.

“Ketika Bu Ira menagih haknya, pihak yayasan malah mengatakan dia punya kekurangan pembayaran Rp 45.314.249, karena invoice-invoice dari pembelian yang katanya dilakukan oleh yayasan sendiri saat di lapangan,” ujar Danna.

Total kerugian yang ditanggung oleh Ira Mesra dalam dua tahap pelaksanaan program MBG ini ditaksir mencapai hampir Rp 1 miliar, tepatnya Rp 975.375.000.

Halaman Selanjutnya

“Kami ingin melihat program ini berjalan baik, apalagi makan bergizi menjadi program strategis Presiden Prabowo," ujar Charles Honoris.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |