Lombok, VIVA – Seorang wisatawan asing atau bule meluapkan kekesalannya setelah melihat spot foto berbentuk bintang enam sudut yang menyerupai simbol Star of David atau Bintang Daud di Bukit Selong, Desa Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Spot foto tersebut diketahui cukup populer di kalangan wisatawan karena menawarkan pemandangan Gunung Rinjani tanpa harus lelah mendaki.
Dalam video yang dibagikan akun Instagram @herdyleonardi, bule Perempuan Bernama Milana itu tampak kecewa usai melihat instalasi spot foto berbentuk Bintang Daud.
Bukit Selong, Desa Sembalun, Lombok Timur
“Tempat yang terkenal dengan bukit yang memiliki pemandangan panorama. Kenapa kalian menaruh Bintang Daud Israel?” tanya Milana usai melakukan explorasi di Desa Sembalun.
“Mungkin mereka gak kepikiran. Mereka hanya ingin melihat pemandangan dan berdiri di sana,” sahut perekam video.
Bagi Milana, pemilihan bintang enam sudut sebagai spot foto di Bukit Selong bukan kebetulan, melainkan sudah direncanakan sejak awal pembuatannya.
“Itu tidak mungkin, karena jika kalian berencana membuat sesuatu, di kepala kalian seharusnya ada pemikiran terkait apa yang akan dilakukan,” kata dia.
“Banyak orang mengambil foto dan membagikannya di sosial media, sehingga siapapun bisa melihat apa yang kalian taruh. Tapi kenapa harus Bintang Daud?” sambungnya dengan nada kesal.
Ia mempertanyakan alasan pemilihan bentuk bintang tersebut. Padahal, kata di mengingat kebanyakan bintang dekoratif hanya memiliki lima sudut.
Bendera Israel dan Palestina.
“Ada begitu banyak bentuk Bintang, seperti yang kamu lihat, kebanyakan (gambar Bintang) memiliki lima sudut, lalu kenapa kalian membuat 6 sudut? Itu terkenal dengan simbol orang Israel,” jelas Milana.
Video tersebut sontak memancing reaksi warganet. Pada kolom komentar, tak sedikit yang mendukung pandangan Milana dan meminta pengelola wisata lebih sensitif dalam menggunakan bentuk atau simbol yang bisa memicu kontroversi.
“Salute bulenya.. harusnya malu pemerintah setempat,” komentar salah seorang warganet.
“Di Luar Negeri aksi boikotnya lbh serem, aksi bela palestinanya lbh nyata.. lbh berani. Klo di konoha dibilang lebay dan radikal. Dibilang ga mikirin negara sndri yg lg susah,” celetuk warganet.
“Bagus mbak, memang harus org luar yg ngomong Klo WNI yg ngomong nanti dibilang ini itu,” kata warganet.
Halaman Selanjutnya
Ia mempertanyakan alasan pemilihan bentuk bintang tersebut. Padahal, kata di mengingat kebanyakan bintang dekoratif hanya memiliki lima sudut.