Mengenal Huayou, Perusahaan Asal China yang Gantikan LG untuk Investasi Baterai EV di RI

2 hours ago 2

Kamis, 24 April 2025 - 13:01 WIB

Jakarta, VIVA – Proyek raksasa pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia kembali jadi sorotan. Bukan tanpa alasan, pemerintah secara mengejutkan meminta konsorsium yang dipimpin LG Energy Solution asal Korea Selatan untuk mundur dari investasi jumbo senilai 11 triliun Won atau setara Rp 130 triliun (asumi kurs Rp 11.826 per Won).

Proyek yang semula digadang-gadang akan mempercepat transisi energi ini, diketahui tersendat selama lima tahun karena negosiasi tak kunjung tuntas. Hal tersebut disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani Rosan Perkasa Roeslani.

Dia mengungkapkan, pemerintah meminta LG mundur karena tak kunjung merealisasikan proyek tersebut akibat proses negosiasi yang berlarut hingga selama lima tahun. Namun, kabar mundurnya LG tak lantas membuat proyek ini berhenti. Justru, langsung ada pemain baru yang siap untuk berinvestasi.

Investor anyar itu adalah Huayou, perusahaan asal China yang ditunjuk jadi pemimpin konsorsium baru alias leading consortium dalam proyek baterai kendaraan listrik nasional. “Pihak LG tetap komitmen investasi di bidang-bidang lainnya, memang dari Huayou itu memang berminat untuk berinvestasi karena mereka teknologinya juga sudah ada,” kata Rosan dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu, 23 April 2025.

Profil Huayou yang Gantikan LG

Huayou sendiri bukan pemain kemarin sore. Perusahaan ini, telah berdiri sejak 1994 dan bermarkas di Tongxiang, Zhejiang, China. Huayou dikenal sebagai perusahaan teknologi tinggi yang fokus pada riset, pengembangan, dan produksi material baterai lithium-ion serta kobalt, komponen kunci dalam baterai kendaraan listrik.

Mengutip dari situs resminya, Huayou diketahui sudah membangun struktur bisnis global yang mencakup lima sektor yakni industri energi baru, material baru, nikel di Indonesia, sumber daya di Afrika, dan industri daur ulang.

Dari hulu ke hilir, perusahaan ini menggarap seluruh rantai pasok, mulai dari eksplorasi kobalt, nikel, lithium, tembaga, hingga produksi dan daur ulang baterai.

Dalam menjalankan usahanya, Huayou mengusung prinsip 'Mengendalikan sumber daya di hulu, mengembangkan pasar di hilir, dan meningkatkan kemampuan dari dalam.' Huayou juga menerapkan strategi 'Dua Area Baru dan Tiga Tren,' serta mengklaim sebagai contoh perusahaan global yang menerapkan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).

Halaman Selanjutnya

Mengutip dari situs resminya, Huayou diketahui sudah membangun struktur bisnis global yang mencakup lima sektor yakni industri energi baru, material baru, nikel di Indonesia, sumber daya di Afrika, dan industri daur ulang.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |