8 Kebiasaan Pengguna Skincare yang Merusak Kulit, Hati-hati Bikin Wajah Kusam!

1 week ago 11
Web Berita News Petang Akurat Terbaik

Jakarta, VIVA – Dalam dunia kecantikan, penggunaan skincare telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian banyak orang. Namun, meski niatnya untuk merawat, tak sedikit yang justru mengalami efek sebaliknya, kulit menjadi kusam, mudah berjerawat, bahkan iritasi.

Tanpa pemahaman yang tepat mengenai fungsi bahan aktif dan cara kerja kulit, seseorang bisa terjebak dalam pola pemakaian yang salah. Kebiasaan ini bukan hanya membuat skincare tidak efektif, tapi juga berpotensi merusak skin barrier, lapisan pelindung kulit yang berfungsi menjaga kelembapan dan mencegah masuknya iritan.

Berikut delapan kebiasaan pengguna skincare yang perlu dihindari jika ingin kulit tetap sehat dan bercahaya.

1. Terlalu Sering Melakukan Eksfoliasi

Ilustrasi Eksfoliasi Wajah

Eksfoliasi memang penting untuk mengangkat sel kulit mati, namun jika dilakukan terlalu sering bisa menyebabkan over-exfoliation. Ini memicu kerusakan pada lapisan stratum corneum yang berfungsi sebagai pelindung kulit, menyebabkan iritasi, kemerahan, dan munculnya micro-tears pada permukaan kulit.

Banyak orang tanpa sadar menggunakan produk eksfoliasi kimia seperti AHA/BHA setiap hari, padahal idealnya hanya 2-3 kali seminggu. Kulit yang sudah mengalami pengelupasan alami tidak memerlukan rangsangan tambahan setiap hari.

2. Menggabungkan Bahan Aktif yang Tidak Cocok

Mencampur retinol dengan vitamin C atau benzoyl peroxide dalam satu rutinitas bisa memicu reaksi kulit seperti kemerahan atau breakout. Kombinasi ini bisa membuat pH kulit tidak stabil, sehingga efektivitas masing-masing bahan aktif menjadi terganggu.

Pemahaman tentang pH compatibility dan waktu penggunaan sangat penting. Retinol misalnya, lebih baik digunakan malam hari dan tidak dibarengi dengan AHA/BHA. Vitamin C, yang bersifat asam, sebaiknya digunakan pagi hari agar mendapat manfaat antioksidan maksimal.

3. Tidak Menggunakan Sunscreen Secara Konsisten

Ilustrasi Memakai Sunscreen

Photo :

  • freepik.com/lookstudio

Salah satu kesalahan paling umum adalah mengabaikan sunscreen. Paparan sinar UVA dan UVB mempercepat penuaan dini, merusak kolagen, dan memicu hiperpigmentasi. Bahkan bahan aktif seperti niacinamide atau retinoid akan sia-sia tanpa proteksi dari sinar matahari.

Kulit yang tidak dilindungi SPF rentan mengalami photoaging, ditandai dengan bintik hitam dan garis halus. Sunscreen minimal SPF 30 harus diaplikasikan setiap pagi dan diulang setiap 2-3 jam, terutama jika berada di luar ruangan.

4. Menggunakan Produk yang Terlalu Banyak Sekaligus

Layering skincare terlalu banyak dapat membebani kulit dan menyebabkan clogged pores. Terlebih jika produk tidak memiliki formulasi yang saling mendukung, bisa terjadi reaksi silang yang menurunkan efektivitasnya.

Lebih banyak bukan berarti lebih baik. Prinsip minimalis dengan 3–5 produk inti seperti cleanser, toner, serum, pelembap, dan sunscreen sering kali lebih efektif.

5. Tidur Tanpa Membersihkan Wajah

Ilustrasi orang tidur.

Photo :

  • www.istockphoto.com

Membersihkan wajah di malam hari adalah langkah penting untuk mengangkat sisa makeup, polusi, dan sebum. Jika tidak, pori-pori akan tersumbat, memperparah kondisi seperti komedo atau jerawat.

Double cleansing dengan oil-based cleanser diikuti gentle facial wash bisa membersihkan hingga ke dalam pori. Terutama untuk yang memakai produk berbasis silikon atau waterproof, metode ini sangat direkomendasikan.

6. Mengabaikan Kondisi Skin Barrier

Skin barrier yang rusak ditandai dengan kulit kemerahan, terasa perih saat terkena skincare, dan mudah kering. Banyak yang terus melanjutkan penggunaan produk aktif meski tanda kerusakan sudah muncul.

Restorasi skin barrier membutuhkan pendekatan gentle, hindari eksfoliasi, fokus pada hidrasi dan pemakaian bahan seperti ceramide, panthenol, dan centella asiatica. Penguatan skin barrier adalah fondasi dari rutinitas skincare yang efektif.

7. Menggunakan Produk Kedaluwarsa

Produk skincare yang sudah kedaluwarsa atau terpapar udara bisa mengalami oksidasi, menyebabkan iritasi dan pertumbuhan mikroba. Ini sangat berisiko terutama pada produk dengan bahan aktif tinggi seperti serum.

Selalu cek PAO (Period After Opening) di kemasan. Simpan produk di tempat sejuk, jauh dari sinar matahari langsung. Produk seperti vitamin C cenderung lebih cepat rusak jika tidak disimpan dengan benar.

8. Tidak Menyesuaikan Skincare dengan Perubahan Cuaca atau Hormon

Kulit memiliki kebutuhan berbeda saat musim panas, dingin, atau saat mengalami perubahan hormon (misalnya menstruasi atau kehamilan). Namun banyak yang tetap menggunakan produk yang sama sepanjang tahun.

Kulit kering saat musim dingin butuh produk emollient dan humektan lebih tinggi, sementara musim panas lebih cocok dengan formula ringan dan non-komedogenik. Perubahan hormon juga bisa memicu flare-up jerawat, sehingga skincare perlu disesuaikan secara dinamis.

Halaman Selanjutnya

2. Menggabungkan Bahan Aktif yang Tidak Cocok

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |