Tetangga Indonesia Pasang Starlink di Pesawat Mata-mata

3 hours ago 1

Kamis, 24 April 2025 - 11:04 WIB

New South Wales, VIVA – Tetangga Indonesia pasang Starlink di pesawat mata-mata. Tetangga yang dimaksud adalah Australia dan pesawatnya yaitu Boeing E-7A Wedgetail AWACS atau airborne early warning and control (AEW&C).

Pesawat ini dioperasikan oleh Skuadron No 2 di Pangkalan RAAF (Angkatan Udara Australia) Williamtown, New South Wales, yang secara bertahap akan mulai dipensiunkan pada semester II 2030, seperti dikutip dari situs Army Recognition, Kamis, 24 April 2025.

Boeing E-7A Wedgetail dilengkapi dengan sistem radar dan pengawasan canggih yang digunakan untuk mendeteksi, melacak, mengoordinasikan operasi udara dan maritim dalam jarak yang sangat jauh.

Dengan penambahan Starlink, akan menyediakan konektivitas internet global berkecepatan tinggi dan secara signifikan meningkatkan perannya sebagai aset utama dalam mengelola dan mengarahkan operasi wilayah udara.

Koneksi Starlink didukung teknologi electronically steered beamforming, yang dapat beralih antar satelit LEO (low Earth orbit) Starlink dengan cepat saat pesawat bergerak 800–900 km/jam, serta mendukung data berkecepatan tinggi hingga 220 Mbps.

Boeing E-7A Wedgetail AWACS atau airborne early warning and control (AEW&C).

Boeing E-7A Wedgetail AWACS atau airborne early warning and control (AEW&C).

Photo :

  • Australian Defence Magazine

Boeing E-7A Wedgetail AWACS atau airborne early warning and control (AEW&C).

Boeing E-7A Wedgetail AWACS atau airborne early warning and control (AEW&C).

Disebutkan, integrasi cepat Starlink yang dipimpin oleh Kantor Program Sistem Pengawasan, Kontrol, dan Intelijen Udara RAAF (RAAF Airborne Surveillance, Control and Intelligence Systems Program Office) ini hanya memerlukan waktu delapan bulan, dari pengembangan konsep hingga penerbangan operasional pertamanya.

Upaya ini sejalan erat dengan meningkatnya minat terhadap platform E-7A di antara sekutu utama Australia. Baik Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) maupun Angkatan Udara Inggris (RAF) telah berkomitmen untuk menerjunkan armada Wedgetail.

Dan, personel dari AS dan Inggris saat ini bergabung dengan Skadron No 2 di bawah E-7 Joint Vision Statement.

Kerja sama yang erat ini mendukung pengembangan operasi bersama antara tiga negara dalam aliansi pertahanan AUKUS (Australia, Inggris Raya, dan Amerika Serikat).

Saat ini, RAAF mengoperasikan enam Boeing E-7A Wedgetail, modifikasi dari pesawat penumpang Boeing 737.

Sejak mulai beroperasi pada 2009, pesawat mata-mata ini telah memainkan peran penting dalam keamanan regional dan operasi koalisi, termasuk penempatan di Timur Tengah.

Bahkan, RAAF pernah mengerahkan E-7A Wedgetail dalam operasi pengawasan udara di perbatasan Ukraina pada pertengahan 2023.

Halaman Selanjutnya

Upaya ini sejalan erat dengan meningkatnya minat terhadap platform E-7A di antara sekutu utama Australia. Baik Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) maupun Angkatan Udara Inggris (RAF) telah berkomitmen untuk menerjunkan armada Wedgetail.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |