Jakarta, VIVA – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan bahwa bangunan-bangunan fasilitas pendidikan di Indonesia masih sangat rentan terhadap bencana.
"Sebenarnya, bangunan-bangunan fasilitas publik, fasilitas pendidikan itu sangat rentan," kata Abdul dikutip dalam BNPB TV melalui kanal Youtube, Senin, 13 Oktober 2025.
Ia menambahkan bahwa Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo sudah memberikan data terkait bangunan pesantren di Indonesia. Dari 42.000 pesantren, hanya 50 pesantren yang memiliki izin mendirikan bangunan (IMB).
"Menteri PU mengatakan dari 42.000 pesantren hanya 50 pesantren yang punya IMB," katanya.
Ia pun menjelaskan bahwa ada puluhan juta bangunan di Indonesia yang tak memiliki IMB. Abdul mengaku miris mendengar informasi tersebut karena banyak sekali bangunan yang masih rentan di Indonesia.
Reruntuhan bangunan di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo
"Bahwa sebenarnya kerentanan bangunan kita itu atau yang harus kita waspadai itu bukan hanya membangun bangunan tahan gempa ketika setelah terjadi bencana. Tapi harus kita pikirkan bahwa ada sekian puluh juta bangunan di Indonesia yang saat ini bahkan tak memiliki IMB," ujar dia.
Sebagai informasi, Tim Disaster Victim Identification (DVI) kembali merilis hasil identifikasi jenazah korban insiden runtuhnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang terjadi pada Senin, 29 September 2025 sore.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan data hasil identifikasi sampai Jumat 10 Oktober 2025, sebanyak 50 jenazah telah berhasil dikenali.
"Tim DVI masih punya tugas untuk memproses 11 jenazah lagi termasuk lima potongan tubuh manusia yang ditemukan tim Search and Rescue-SAR gabungan secara bertahap di lokasi kejadian," ujar dia dalam keterangannya dikutip Sabtu, 11 Oktober 2025.
Ia mengatakan seluruh jenazah korban yang telah teridentifikasi itu dikembalikan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan. Sementara, pihak keluarga korban yang lain masih menunggu proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.
Kejagung Sita 6 Tanah dan Bangunan Terkait Korupsi Sritex, Nilainya Fantastis!
Kejagung sita 6 tanah dan bangunan milik tersangka korupsi Sritex, Iwan Setiawan Lukminto
VIVA.co.id
11 Oktober 2025