Jakarta, VIVA – Pengamat sepakbola, Coach Justin, mengungkapkan kritik tajam terhadap penampilan Rafael Struick di Timnas Indonesia. Ia menilai bahwa striker berdarah Belanda itu belum cukup matang untuk menjadi andalan di lini depan Timnas senior, terutama jika dibandingkan dengan Ole Romeny dan Ramadhan Sananta.
Menurut Coach Justin, secara fisik Struick masih terlalu ringkih untuk berduel dengan bek lawan. Hal ini membuatnya sulit bersaing di level senior.
“Gua mending Ramadhan Sananta daripada Rafael Struick. Kenapa? Struick ini masih terlalu mentah, kita lihat lah, di Timnas Indonesia, 6 kali jadi starter, baru cetak satu gol,” ujar Coach Justin dalam kanal YouTube Sport77, dikutip VIVA Minggu, 16 Maret 2025.
Ia menambahkan bahwa Sananta memiliki keunggulan dalam hal kekuatan fisik, yang lebih cocok jika pelatih Patrick Kluivert mengandalkan skema permainan dengan striker murni.
“Secara fisik dia masih ringkih. Sementara Sananta lebih kuat secara fisik. Kalau dia (Patrick Kluivert) main dengan real striker, mending Sananta,” tambahnya.
Justin juga menyoroti formasi 3-4-3 yang sering digunakan oleh Shin Tae-yong. Dalam sistem ini, Struick kerap harus turun jauh ke lini tengah untuk mendapatkan bola, yang membuatnya kurang efektif sebagai striker utama.
“Feeling gua Kluivert akan berbeda dengan Shin Tae-yong. Di era STY, gua kasihan lihat Struick, dia harus turun jauh untuk bisa dapet bola,” jelasnya.
Justin meyakini bahwa Kluivert lebih condong menggunakan formasi 4-3-3, yang memungkinkan seorang striker tetap berada di posisi ideal untuk mencetak gol. Oleh karena itu, pemain dengan fisik lebih kuat seperti Ole Romeny atau Sananta akan lebih cocok untuk mengisi posisi tersebut.
“Jarak antar pemain di sistem 3-4-3 itu jauh banget. Feeling gua (Kluivert) gak akan main kayak gitu. Dia bakal main 4-3-3, jadi striker gak terlalu butuh (turun ke bawah) kayak Struick, lebih butuh real striker kayak Sananta atau Ole Romeny,” paparnya.
Rafael Struick, Timnas Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia
Photo :
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Lebih Cocok di Timnas U-23
Terakhir, Coach Justin berpendapat bahwa performa Struick lebih baik ketika bermain di Timnas U-23 dibandingkan di Timnas senior. Ia merasa bahwa di kelompok usia tersebut, Struick bisa lebih kompetitif karena menghadapi lawan sebaya.
“Struick itu gak jelek, tapi gua gak merasa dia itu adalah goal getter, fisiknya juga terlalu ringkih, dihantam sedikit langsung jatuh,” ungkapnya.
Justin menegaskan bahwa Struick belum menunjukkan performa optimal di Timnas senior dan lebih cocok bermain di Timnas U-23. “Menurut gua, Struick itu gak terlalu perform di Timnas senior, dia perform-nya di Timnas U-23, karena umurnya selevel,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Justin meyakini bahwa Kluivert lebih condong menggunakan formasi 4-3-3, yang memungkinkan seorang striker tetap berada di posisi ideal untuk mencetak gol. Oleh karena itu, pemain dengan fisik lebih kuat seperti Ole Romeny atau Sananta akan lebih cocok untuk mengisi posisi tersebut.