Jakarta, VIVA – Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, bersama Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, bakal memimpin bersama KTT perdamaian internasional di kota Sharm el-Sheikh, Laut Merah, Mesir pada Senin mendatang.
Dalam pernyataan kepresidenan disebutkan bahwa KTT tersebut akan mempertemukan para pemimpin dari lebih dari 20 negara.
"KTT ini bertujuan untuk "mengakhiri perang di Jalur Gaza, meningkatkan upaya untuk membawa perdamaian dan stabilitas ke Timur Tengah, dan mengawali fase baru keamanan dan stabilitas regional," sebagaimana dikutip dari pernyataan tersebut, Minggu, 12 Oktober 2025.
Situasi porak-poranda di Jalur Gaza, Palestina
Photo :
- Australian Broadcasting Corporation (ABC)
KTT ini "dilaksanakan sejalan dengan visi Presiden AS Trump untuk mencapai perdamaian di kawasan dan upayanya yang gigih untuk mengakhiri konflik di seluruh dunia," tambahnya.
Trump mengumumkan pada Rabu bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui fase pertama dari rencana 20 poin yang ia susun pada 29 September untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
Tahap pertama mencakup pembebasan semua tawanan Israel yang ditahan di Gaza dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari seluruh Jalur Gaza yang mulai berlaku pada Jumat pukul 12.00 siang waktu setempat (09.00 GMT).
Sementara, tahap kedua dari rencana tersebut akan mengatur pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza, tanpa partisipasi Hamas.
Lalu ada pula pembentukan pasukan keamanan yang terdiri dari warga Palestina dan pasukan dari negara-negara Arab dan Islam, serta perlucutan senjata Hamas.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 67.600 warga Palestina di wilayah kantong tersebut, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan membuatnya tidak layak huni.
Kunjungi Gaza, Utusan Khusus Trump Cek Kepatuhan Israel soal Gencatan Senjata
Witkoff memastikan bahwa kepergiannya ke Gaza adalah demi memverifikasi kepatuhan Israel terhadap Fase I perjanjia gencatan senjata.
VIVA.co.id
12 Oktober 2025