Jakarta, VIVA – Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, angkat suara terkait kondisi darurat yang tengah dialami warga Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Menurutnya, sejak akhir Maret 2025, tidak ada lagi pelayanan transportasi laut yang menghubungkan pulau terluar itu dengan wilayah lain.
“Kami bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Bengkulu saat ini sedang mengadvokasi langsung masyarakat Enggano,” ujar Rieke dalam keterangannya, Senin, 23 Juni 2025.
Politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka
Pulau Enggano merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Dengan luas wilayah mencapai 400,6 km² dan jarak sekitar 130 mil laut dari Kota Bengkulu, masyarakat di sana sangat bergantung pada jalur transportasi laut untuk kebutuhan dasar dan ekonomi.
Rieke menilai terputusnya transportasi laut telah menyebabkan gangguan serius dalam kehidupan masyarakat. “Hasil bumi mereka tidak bisa didistribusikan, pelayanan pendidikan, kesehatan, dan energi terganggu. Ketersediaan bahan pokok dan BBM juga ikut terdampak,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.
Menurut analisisnya, penyebab utama gangguan transportasi adalah pendangkalan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai. Saat ini, PT Pelindo tengah melakukan pengerukan tahap darurat yang ditargetkan rampung awal Juli 2025.
Namun, Rieke mengingatkan bahwa masyarakat tidak bisa menunggu terlalu lama. “Keberlangsungan hidup masyarakat tidak bisa menunggu hingga semua proses selesai. Solusi sementara untuk distribusi barang belum tersedia. Ini justru kebutuhan utama warga,” kata Rieke.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung penanganan darurat di Pulau Enggano. “Saya yakin Presiden Prabowo punya kepekaan terhadap penderitaan rakyat di pulau terluar. Saya mohon langkah cepat dan komprehensif,” tambahnya.
Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat
Photo :
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Di akhir pernyataannya, Rieke menyampaikan terima kasih kepada Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad atas dukungan dan diskusi yang telah dilakukan. Ia juga menyuarakan tagar #SaveEngganountuk menggalang dukungan publik.
“4300 jiwa di Enggano bukan sekadar penduduk, mereka adalah penjaga batas negeri. Jangan biarkan mereka berjuang sendiri,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung penanganan darurat di Pulau Enggano. “Saya yakin Presiden Prabowo punya kepekaan terhadap penderitaan rakyat di pulau terluar. Saya mohon langkah cepat dan komprehensif,” tambahnya.