Jakarta, VIVA – Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) John Sihar Simanjuntak mengatakan jumlah penggunaan domain .id atau dot id telah mencapai angka 1.331.180 hingga September 2025.
“Target tahun ini sebetulnya pada akhir tahun nanti mencapai 1.350.000,” kata dia di Jakarta, Senin, 15 September 2025.
John juga mengatakan dari angka 1,3 juta domain yang terdaftar, 16 persen diantaranya tersebar di seluruh dunia, sementara 84 persen domain .id digunakan secara nasional.
Hal ini karena domain .id digunakan sebagai salah satu identitas digital yang banyak dipakai oleh para pemain Web3 yang juga menjadi registrar PANDI dan diketahui oleh pemain besar domain di internasional.
Selain itu, adanya pertumbuhan channel penjualan domain baru di luar negeri memengaruhi sebaran angka penggunaan .id meningkat di luar Indonesia.
Tercatat pada 31 Desember 2024, domain .id telah digunakan di 180 negara dimana lima negara dengan pengguna terbanyak adalah Amerika Serikat (17.474 domain), China (10.677 domain), Pakistan (5084 domain), Kamboja (4202 domain), dan Vietnam (2568 domain).
John memaparkan secara statistik, domain .id kini menjadi yang paling unggul di Asia Tenggara jauh di atas negara Malaysia dan Vietnam, serta .id juga telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri mengalahkan domain .com.
“Januari tahun lalu sebetulnya kami telah mencapai 48 persen market share dibandingkan dengan .com yang hanya 40 persen. Nah, yang luar biasa sekarang ini kita telah mencapai 57 persen. Artinya, sudah melakukan peningkatan lebih besar lagi, dibandingkan dengan .com yang hanya 35 persen (tahun 2025),” jelasnya.
Dijelaskan pula bahwa sebaran penggunaan domain .id terbesar ada pada nama domain my.id untuk situs blog personal, portofolio dan personal branding sebesar 475 ribu nama domain, domain .id sebesar 319.944 karena lebih mudah dipakai dan lebih fleksibel ditargetkan untuk market luar negeri, serta biz.id dan co.id yang kini beralih ke .id.
PANDI juga memiliki regulasi bagi registrar yang ingin membuat domain .id harus memiliki representasi Indonesia karena terkait akreditas dan pajak agar tetap masuk ke Indonesia.
Ia mengatakan besarnya pengguna internet di Indonesia yang mencapai 220 juta pengguna dibutuhkan kolaborasi antara organisasi dan masyarakat terkait menumbuhkan penggunaan aplikasi digital bagi perusahaan atau personal agar terjadi percepatan penggunaan domain .id.
“Sebagai registry nama domain di Indonesia, yang kami lakukan bersama dengan para registrar saat ini dengan 25 registrar yang bekerja sama terakreditasi di PANDI jadi kita bersama-sama melakukan juga workshop, training, dan juga edukasi mengenai penggunaan nama domain di Indonesia,” tutur John.
Halaman Selanjutnya
“Januari tahun lalu sebetulnya kami telah mencapai 48 persen market share dibandingkan dengan .com yang hanya 40 persen. Nah, yang luar biasa sekarang ini kita telah mencapai 57 persen. Artinya, sudah melakukan peningkatan lebih besar lagi, dibandingkan dengan .com yang hanya 35 persen (tahun 2025),” jelasnya.