ESDM Jabar Ungkap Penyebab Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon

1 day ago 2

Jumat, 30 Mei 2025 - 17:34 WIB

Cirebon, VIVA – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat menyebutkan insiden longsor di kawasan tambang Gunung Kuda Cirebon, Jabar, diduga disebabkan oleh kesalahan metode penambangan.

Kepala Dinas ESDM Jabar Bambang Tirto Yuliono di Cirebon, Jumat, mengatakan metode penambangan di Gunung Kuda seharusnya dilakukan dari atas secara terasering, bukan dari bawah seperti yang diterapkan selama ini.

“Jenis batuan seperti ini seharusnya ditambang dari atas ke bawah, bukan sebaliknya. Ini sudah dijelaskan berkali-kali oleh inspektur tambang,” ujarnya.

Evakuasi korban yang sempat tertimbun material longsor di Gunung Kuda Cirebon

Photo :

  • ANTARA/Fathnur Rohman

Padahal, pihaknya telah memberikan peringatan keras kepada pengelola tambang sebelum insiden terjadi. Namun teguran tersebut tidak diindahkan.

“Ini adalah kesalahan dalam metode penambangan. Kami dari dinas sudah memperingatkan berkali-kali, bahkan dengan nada yang cukup keras,” katanya.

Bambang menyebutkan bahwa pendekatan penambangan yang tidak sesuai teknis, telah meningkatkan risiko bencana seperti longsor.

Selain itu, kata dia, pihak kepolisian juga disebut telah mengambil langkah pencegahan sebelum kejadian longsor terjadi.

Namun, menurut dia, pengelola tambang tetap mengabaikan peringatan tersebut dan tetap menjalankan operasi penambangan dengan metode yang salah.

“Sudah diingatkan berkali-kali, tapi tetap saja bandel. Lagi-lagi kejadian seperti ini terulang,” katanya.

Sebagai bentuk penindakan, Dinas ESDM Jabar telah menghentikan sementara aktivitas tambang di Gunung Kuda sejak Jumat sore.

Ia juga menyampaikan Gubernur Jawa Barat kemungkinan akan mengeluarkan keputusan penutupan permanen pada malam hari ini.

“Perizinan akan kami cabut. Ini sudah tidak bisa ditoleransi lagi karena membahayakan keselamatan,” tuturnya.

Berdasarkan data sementara, sebanyak 10 orang pekerja meninggal dunia. Dari 10 korban meninggal dunia, 2 diantaranya masih dalam proses indentifikasi. Selain itu, terdapat 6 orang mengalami luka dan langsung mendapatkan penanganan medis di RS Sumber Hurip dan Puskesmas terdekat. 

Kaji cepat sementara juga mencatat terdapat 3 unit alat berat ekskavator dan 6 unit mobil truk tertimbun longsor. Pantauan visual dilapangan, kondisi cuaca terpantau cerah dan proses evakuasi masih terus dilakukan.

BPBD dan unsur terkait masih melakukan operasi pencarian dan pertolongan. Personel gabungan dari TNI, Polri dan Basarnas serta dukungan warga setempat membantu dalam operasi darurat tersebut. Operasi pencarian hari ini dihentikan pukul 17.00 WIB dan akan dilanjutkan esok hari.

BNPB mengimbau personel gabungan dan warga untuk berhati-hati dalam melakukan operasi di lapangan, khususnya teehadap potensi longsor susulan. Diharapkan dalam operasi pencarian ini tetap mengutamakan keselamatan dan memperhatikan kondisi alam sekitar. Apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka disarankan untuk melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu. (Ant)

Halaman Selanjutnya

Selain itu, kata dia, pihak kepolisian juga disebut telah mengambil langkah pencegahan sebelum kejadian longsor terjadi.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |