Selasa, 17 Juni 2025 - 22:11 WIB
VIVA – Matheus Cunha resmi bergabung dengan Manchester United pada bursa transfer musim panas ini. Pemain berusia 26 tahun itu diboyong dari Wolverhampton Wanderers dengan nilai transfer fantastis, yakni mencapai £62,5 juta atau sekitar Rp1,3 triliun.
Cunha menandatangani kontrak berdurasi lima tahun dengan opsi perpanjangan satu musim. Ia pun menjadi rekrutan pertama pelatih anyar, Ruben Amorim.
Usai kepindahannya, Cunha tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Ia menyebut bahwa membela Setan Merah merupakan impiannya sejak kecil.
“Ini mungkin kalimat yang paling sering diucapkan, tapi ini benar-benar mimpi yang jadi kenyataan,” ujar Cunha kepada situs resmi klub.
Pemain asal Brasil itu mengisahkan bagaimana kecintaannya kepada MU dimulai sejak masih kecil. Karena keterbatasan akses TV di rumahnya, ia kerap pergi ke rumah neneknya setiap akhir pekan demi bisa menonton laga Premier League.
“Hanya di rumah nenek kami bisa menonton Premier League. Jadi setiap akhir pekan kami ke sana. Saya dan sepupu sering main bola di jalan, di pantai, atau di lapangan berkerikil, dan kami menyebut lapangan itu ‘Old Trafford’,” tuturnya penuh haru.
Tak hanya mendapatkan kontrak besar, Cunha juga menerima peningkatan gaji signifikan. Menurut laporan The Telegraph, gajinya naik dari £120.000 menjadi £200.000 per pekan. Angka itu menempatkannya sebagai pemain dengan bayaran tertinggi keempat di MU, menurut data Capology.
Namun, bukan hanya uang yang didapatkan Cunha. Seperti diungkapkan Direktur Akademi MU, Nick Cox, pemain baru United juga mendapat "hadiah sambutan" yang penuh makna: sebuah blazer resmi klub.
“Blazer itu memang tampak seperti hal kecil, tapi punya makna besar. Ada kebanggaan tersendiri saat seseorang mengenakan blazer dengan lambang Manchester United,” ungkap Cox di Fozcast.
Ia menambahkan bahwa blazer tersebut adalah simbol penghormatan kepada para pemain terdahulu, termasuk mereka yang berjasa membangun fondasi klub pasca Perang Dunia dan tragedi Munich.
“Kami bisa bangkit dari perang dan tragedi Munich karena program pemain muda. Dan kami memenangi trofi Eropa juga berkat para pemain muda. Blazer itu menjadi simbol sejarah dan kebanggaan klub,” tutupnya.
Halaman Selanjutnya
Namun, bukan hanya uang yang didapatkan Cunha. Seperti diungkapkan Direktur Akademi MU, Nick Cox, pemain baru United juga mendapat "hadiah sambutan" yang penuh makna: sebuah blazer resmi klub.