Kepulauan Fiji, VIVA – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,5 telah melanda Kepulauan Fiji Senin 14 April 2025. Dikutip dari Daily Express, Gempa terjadi di selatan kepulauan tersebut pada pukul 8:03 pagi waktu setempat dan terdeteksi pada kedalaman 174 kilometer (108 mil), sebagaimana dilaporkan oleh Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Meskipun terjadi gempa yang signifikan, tidak ada ancaman tsunami di surga tropis tersebut, demikian jaminan Sistem Peringatan Tsunami AS, karena gempa tersebut berasal dari laut dalam.
Gempa 8,2 SR guncang Kepulauan Fiji di Pasifik, Minggu, 19 Agustus 2018.
Fiji, yang terkenal dengan pemandangannya yang menakjubkan dan pantai-pantainya yang masih asli, menyambut hampir satu juta wisatawan pada tahun 2024. USGS menunjukkan gempa tersebut terjadi pada pukul 8:03 pagi waktu setempat, dengan Sistem Peringatan Tsunami AS mengonfirmasi lokasi selatannya relatif terhadap Kepulauan Fiji.
Hingga saat ini, USGS belum menerima laporan apa pun tentang gempa yang dirasakan.
Kemudian pada hari itu, pukul 16.40 waktu setempat, gempa bumi berkekuatan 5,1 skala Richter yang tidak terlalu kuat mengguncang wilayah Kepulauan Kermadec, dengan kedalaman 55,8 km.
Aktivitas seismik ini terjadi setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang dahsyat mengguncang Myanmar pada 28 Maret, menyebabkan 4.521 orang terluka dan 441 orang hilang.
Survei Geologi AS telah mengeluarkan ramalan yang suram, yang menyatakan "kemungkinan besar jumlah korban tewas lebih dari 10.000" mengingat besarnya gempa dan episentrumnya.
Schiehallion, puncak ikonik Skotlandia dan favorit para pendaki karena pemandangannya yang megah, telah diguncang oleh tiga gempa bumi hanya dalam waktu enam jam, yang menimbulkan kekhawatiran karena "seluruh rumah bergetar".
British Geological Society melaporkan bahwa bangunan bersejarah di Perthshire ini, yang menjulang setinggi lebih dari 1.000 meter, mengalami guncangan seismik pada hari Senin, 7 April, mulai pukul 06.58 pagi dengan gempa susulan pada pukul 12.14 siang dan 12.16 siang.
Ilustrasi - Seismograf mencatat getaran gempa.
Photo :
- ANTARA/Shutterstock/pri.
Aktivitas yang meresahkan ini terjadi tak lama setelah gempa lain di tempat yang sama pada tanggal 2 April pukul 11.55 malam.
Gempa pertama terjadi pada kedalaman tiga kilometer, berkekuatan 1,8 pada Skala Richter. Lima jam kemudian, gempa kedua terjadi dengan kekuatan 0,8 dan berasal dari kedalaman empat kilometer, sedangkan gempa ketiga, terjadi hanya dua menit kemudian pada kedalaman dua kilometer, berkekuatan 1 pada grafik Richter.
Halaman Selanjutnya
Survei Geologi AS telah mengeluarkan ramalan yang suram, yang menyatakan "kemungkinan besar jumlah korban tewas lebih dari 10.000" mengingat besarnya gempa dan episentrumnya.