Hamas Bebaskan 7 Sandera Israel, Diserahkan ke Palang Merah Internasional

2 hours ago 1

Senin, 13 Oktober 2025 - 14:23 WIB

Gaza, VIVA – Tujuh dari 20 sandera Israel yang masih hidup telah dibebaskan oleh Hamas, Senin,13 Oktober 2025, setelah lebih dari 783 hari ditawan di Gaza, menurut militer Israel.

Kelompok tersebut diserahkan kepada Palang Merah sebelum dipertemukan kembali dengan keluarga mereka di titik penerimaan Re'im dekat perbatasan Gaza.

Tawanan Israel yang dibebaskan Hamas diidentifikasi oleh media Israel adalah Matan Engerst, Guy Gilboa Dalal, Alon Ohel, Gali dan Zivi Berman, Eitan Mor, dan Omari Moran.

Para menteri Israel telah menyetujui daftar 1.718 tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas.

VIVA Militer: Warga sipil Palestina disandera tentara Israel

Ribuan orang yang berkumpul di Hostages Square di Tel Aviv pada Senin pagi, bersorak kegirangan ketika diumumkan dari panggung bahwa tujuh sandera pertama yang masih hidup telah dibebaskan kepada Palang Merah.

Jude Frajdenrajch, 55, sambil mengibarkan bendera Israel, berkata: "Saya datang ke sini setiap Sabtu ke alun-alun. Saya hanya ingin melihat mereka keluar."

Sebelum menaiki Air Force One menjelang kunjungannya ke Yerusalem di mana ia akan berpidato di hadapan Knesset pada Senin malam, parlemen Israel, Presiden AS Donald Trump telah menyatakan perang di Gaza "berakhir".

Disamping itu, Trump telah memerintahkan militer AS beroperasi di sebuah pangkalan militer Israel pada Minggu, untuk memantau pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina, sebut laporan media Israel.

Tentara AS Jaga Pangkalan Israel

Kanal 12 Israel melaporkan sedikitnya 200 tentara AS akan ditempatkan di Pangkalan Udara Hatzor di Israel selatan sebagai bagian dari satuan tugas pemantau. Belum ada konfirmasi resmi dari otoritas AS maupun Israel.

Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan kepada Kanal 12 bahwa penarikan lebih lanjut pasukan Israel dari Gaza belum menjadi pembahasan saat ini. Namun pejabat lain menyebut utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, dan timnya telah mulai memetakan rencana penarikan pasukan berikutnya.

Dalam unggahannya di X pada Sabtu, Witkoff mengatakan ia bersama Komandan Komando Pusat AS (CENTCOM) Laksamana Bradley Cooper dan menantu Trump, Jared Kushner, mengunjungi Gaza “untuk memverifikasi kepatuhan Israel terhadap Fase I kesepakatan.”

Halaman Selanjutnya

Media Israel melaporkan kunjungan Witkoff ke Gaza dimaksudkan untuk meninjau lokasi penempatan pasukan multinasional yang akan terdiri dari tentara negara-negara Islam, Arab, dan Eropa.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |