6 hours ago
2
Jakarta, VIVA – Anggota Komisi VI DPR-RI, Capt. Andi Unru Baso (Ubas), raih penghargaan sebagai Pelaut dengan pencapaian tertinggi dalam dunia maritim. Penghargaan itu dilakukan di acara perayaan Hari Pelaut Sedunia atau Day Of The Seaferer 2025, yang diselenggarakan Ikatan Alumni Lintas Akademi Pelayaran dan Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran (CAAIP) di Parle Restaurant Senayan, Jumat malam, 27 Juni 2025.
Dalam sambutannya, Ubas menyatakan apresiasi dan rasa terima kasih, serta memuji kerja keras panitia yang mampu menghadirkan penyatuan visi pelaut Indonesia untuk memajukan dunia maritim RI.
“Semua yang ada di sini sangat istimewa. Kita semua memiliki komitmen untuk terus berkontribusi bagi perkembangan pelaut di Indonesia. Semoga penyelenggaraan acara ke depan semakin lebih meriah dan mampu mempererat penyatuan insan maritim,” kata Ubas.
Ilustrasi industri kemaritiman.
Photo :
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Ubas yang juga merupakan Ketua Umum Korps Alumni Sekolah Pelayaran Barombong Sulawesi Selatan periode 2022-2027 menginginkan adanya perlindungan terhadap profesi pelaut di Indonesia.
Menurutnya, para pelaut Indonesia harus mendapatkan perlindungan harkat, martabat dan keselamatan sebagai pekerja. Termasuk dalam upaya menciptakan lingkungan kerja di atas kapal yang aman, nyaman dan bebas dari pelecehan.
“Sesuai dengan tema hari Pelaut Sedunia ‘My Harrasment Free Ship’, kita (pelaut Indonesia) akan ikut berkontribusi mewujudkan lingkungan kerja (kapal) yang menghormati hak asasi manusia, melindungi pekerja dari pelecehan dan memastikan keselamatan,” ujarnya.
Ubas pun berharap acara ini mampu menciptakan atmosfer kerja industri maritim yang lebih nyaman dan jauh dari segala kekerasan. Komitmen ini, ungkapnya, harus dikolaborasikan dengan seluruh pelaut Indonesia lintas pendidikan dan generasi.
Senada dengan hal itu, Ketua Pelaksana kegiatan Hari Pelaut Sedunia atau Day Of The Seaferer 2025, Capt. Harry Buana Putra juga meyakini para pelaut Indonesia ikut andil dalam membentuk standar kerja dan kompetensi pelaut dunia.
Pasalnya, sebagai salah satu negara yang memiliki pelaut terbanyak di dunia, pendapat pelaut Indonesia cukup didengar di forum maritim tingkat internasional.
“Dengan posisi Indonesia sebagai salah satu penyumbang pelaut terbesar dunia berjumlah 1,48 juta orang pelaut, kita (pelaut Indonesia) juga berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang profesional dan bebas dari perundungan. Pelaut Indonesia ikut berkontribusi menciptakan sistem kerja maritim yang lebih baik,” jelas dia.
Pada kesempatan itu, selain memberikan penghargaan tertinggi kepada Unru Baso, panitia juga memberikan penghargaan kepada Ketua Umum INSA Camelita Hartoto sebagai Pelaut paling Visioner.
Selanjutnya, penghargaan dengan kategori Pelaut Wanita Indonesia, akhirnya diserahkan kepada Capt Suarniati yang memimpin Indonesia Female Marine Asociation (IFMA).
Halaman Selanjutnya
Ubas pun berharap acara ini mampu menciptakan atmosfer kerja industri maritim yang lebih nyaman dan jauh dari segala kekerasan. Komitmen ini, ungkapnya, harus dikolaborasikan dengan seluruh pelaut Indonesia lintas pendidikan dan generasi.
