Hasan Nasbi Sebut Teror Kepala Babi ke Jurnalis Tempo Dimasak Saja, Ini Kata Komnas HAM

3 weeks ago 5

Kamis, 27 Maret 2025 - 14:06 WIB

Jakarta, VIVA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta kepada semua pihak untuk menyikapi dengan serius terkait adanya teror yang diterima jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana alias Cica, dengan kiriman paket berisi kepala babi.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Sub Komisi Pemajuan HAM, Anis Hidayah saat ditanyakan perihal statement dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, yang merespon kiriman paket kepala babi dengan ‘dimasak saja’, dan menyebutkan bahwa korban kondisinya baik-baik saja.

“Terkait dengan statement Kantor Komunikasi Presiden, tentu kami mendorong sebenarnya semua pihak untuk merespon kasus ini dengan serius,” ujar Anis kepada wartawan Kamis, 27 Maret 2025.

Teror kepala babi ke Jurnalis Tempo

Anis menilai serangan teror yang diterima jurnalis Tempo itu adalah serangan terhadap kebebasan pers di Indonesia, dan tentunya mengancam demokrasi serta hak asasi manusia.

Oleh karenanya, Anis meminta kepada pemerintah dan semua pihak agar tidak menjadikan kasus serangan teror itu sebagai satu lelucon atau menyederhanakan teror tersebut.

“Karena itu menunjukkan adanya ketidakseriusan dan empati yang kurang kepada korban yang mengalami intimidasi dan ancaman. Jadi saya kira sikap itu sangat penting untuk menjadi keseriusan kita semua,” tegasnya.

Sementara Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Sri Suparyati mengatakan dalam kasus tersebut ada 2 korban yang perlu diberikan perlindungan dengan cepat dan urgent.

“Sehingga hari ini, kami Tim LPSK memang sudah turun dan melakukan asesmen, satu hal perlindungan yang paling penting dilakukan adalah konseling secara psikolog,” kata Sri.

Sri memahami kerja-kerja jurnalisme yang terkadang mereka paham resiko dari pekerjaan jurnalis, sehingga kadang-kadang para jurnalisnya menanggapi dengan lelucon.

“Tetapi karena ancaman teror itu cukup intens, sehingga itu akan mempengaruhi psikis daripada korban tersebut. Untuk itu, makanya kami LPSK secepatnya melakukan penjangkauan untuk bisa mengidentifikasi kebutuhan yang paling urgent dibutuhkan oleh dua korban tersebut itu apa? Apakah memang counseling? Apakah memang perlindungan secara fisik? Tapi intinya, kami siap memberikan perlindungan tersebut,” tutur Sri.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi buka suara soal ancaman teror kepala babi yang diterima Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan peladen siniar Bocor Alus Politik. Dia menyarankan agar kepala babi itu dimasak saja.

“Sudah dimasak saja, dimasak saja,” kata Hasan Nasbi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Jumat, 21 Maret 2025.

Dalam kesempatan itu, Hasan menilai teror kepala babi itu bukan menjadi ancaman bagi Francisca. Sebab, dia melihat Francisca santai merespons teror kepala babi tersebut.

“Enggaklah, saya lihat ya, saya lihat dari media sosialnya Francisca yang wartawan Tempo, itu dia justru minta dikirimin daging babi. Artinya, dia enggak terancam kan. Buktinya dia bisa bercanda. Kirimin daging babi,” jelas Hasan.

Halaman Selanjutnya

“Sehingga hari ini, kami Tim LPSK memang sudah turun dan melakukan asesmen, satu hal perlindungan yang paling penting dilakukan adalah konseling secara psikolog,” kata Sri.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |