Jakarta, VIVA – Kematian Timothy Anugerah terus mendapat perhatian luas dari publik. Pasca meninggalnya mahasiswa jurusan Sosiologi itu, sang ibunda, Sharon muncul ke publik.
Tampil di podcast milik Denny Sumargo, Sharon kembali mengingat detik-detik sebelum kepergian putra semata wayangnya itu. Diceritakan oleh Sharon, awalnya pada Rabu 15 Oktober lalu dia mendapat panggilan dari dosen pembimbing skripis yang juga kepala program studi Sosiologi Universitas Udayana, Wahyu. Saat itu Wahyu meminta Sharon untuk datang ke rumah sakit Sanglah, Denpasar. Setibanya di rumah sakit Sharon baru mengetahui putranya jatuh dan tengah menjalani observasi.
”Sampai ke sana masuk UGD Timmy sedang diobservasi, jadi ada observasi menyeluruh. Jadi waktu itu ada di USG banyak gitu, kemudian masih buka mata. Jadi dari jatuh sampai saya datang, Timmy dalam keadaan sadar,” kata dia dikutip dari tayangan YouTube Denny Sumargo.
Sharon juga mengingat kembali bahwa pada saat itu, putranya sempat menjalani pemeriksaan seperti CT scan dan rontgen. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, Timothy kemudian dibawa kembali ke ruang IGD untuk menjalani observasi lanjutan. Saat itu, Sharon ingat betul dirinya sempat didatangi oleh dokter untuk meminta persetujuannya menjalani proses intubasi terhadap Timothy lantaran saat itu,putranya dalam keadaan hilang nafas.
”Terus dia dibawa ke ruang rontgen setelah rontgen ke ruang CT Scan, setelah selesai keluar masih ada observasi di ruang IGD. Itu saya masih bolak balik keluar masuk untuk telfon orang karena di IGD nggak ada sinyal. Saat saya di depan dibilang ini hilang nafas gitu, jadi saya ini mau diintubasi oke saya langsung segera tanda tangan untuk tindakan itu,” kata Sharon.
Sharon juga mengingat saat proses intubasi ada momen dimana dirinya merasa damai dan sejahtera. Di saat itu, dia menyadari bahwa di moment itulah putranya telah meninggal dunia.
“Jadi selama mereka berusaha itu saya terus berdoa terus berdoa lagi itu. Tiba-tiba saya rasakan ada something yang turun di saya gitu seperti mungkin istilah yang tepat itu adalah damai, sejahtera yang sangat besar itu turun di saya. Kayak lebih ke arah comfort, damai, sejahtera besar sekali itu di saya itu Timmy masih dikerjain itu (intubasi) saat itu saya tau ’oh Tuhan lebih sayang sama Timmy’. Jadi saat mereka copot-copotin semua sensor sebagainya ya saya Cuma diem aja karena saya tau dia lebih di sayang Tuhan,” kata dia.
Halaman Selanjutnya
Diungkap Sharon, dirinya baru mendapat penjelasan dari tim dokter bahwa putranya telah tiada sekitar 15 hingga 20 menit setelah momen tersebut.

5 hours ago
2









