Jakarta, VIVA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,08 persen atau naik 6,92 poin pada penutupan perdagangan Jumat, 10 Oktober 2025. Alhasil, IHSG parkir level 8.257,86 jelang akhir pekan.
Pergerakan IHSG sempat terjun ke area 8.194 sebagai titik terendah dan tertinggi mencapai posisi 8.270. Nilai transaksi di pasar reguler tercatat mencapai Rp 21,92 triliun dengan frekuensi transaksi sebanyak 2,45 juta.
Kenaikan tipis indeks domestik sejalan penguatan hampir seluruh sektor saham. Hanya sektor keuangan dan siklikal yang mengalami koreksi, masing-masing 1,26 persen dan 0,28 persen.
Sektor transportasi memimpin lonjakan sebesar 3,04 persen lalu sektor infrastrukyur naik 2,18 persen dan sektor bahan baku menguat 1,64 persen. Kemudian sektor energi meningkat 1,63 persen, sektor properti melambung 1,31 persen, sektor teknologi menguat 0,94 persen, sektor kesehatan naik 0,60 persen serta sektor industri dan non-siklikal naik 0,48 persen.
Analis Phintraco Sekuritas menyampaikan, indeks domestik sebelumnya sempat mengalami pullback karena profit taking pada akhir pekan serta rupiah melemah tipis terhadap dollar AS. Sepanjang pekan ini, IHSG ditutup menguat 1,72 persen.
Secara teknikal, MACD melanjutkan membentuk histrogram positif. Sedangkan Stochastic RSI bergerak ke atas mendekati area overbought.
"Garis A/D mulai menunjukkan terjadi akumulasi dan IHSG berhasil bertahan di atas level 8.250," lanjut analis Phintraco Sekuritas sebagaimana dikutip dari risetnya, Jumat, 10 Oktober 2025.
Lebih lanjut, analis Phintraco Sekuritas mengungkapkan sejumlaj data yang emnjadi perhatian investor pada pekan depan. Mulai dari data Foreign Direct Investment 3Q25 domestik yang diperkirakan mencatatkan penurunan 6 persen secara year on year (yoy) setelah mengalami penurunan 7 persen pada kuartal II-2025.
Sedangkan dari global, data ekonomi yang akan dicermati diantaranya data trade balance dari Tiongkok bulan September 2025, data inflasi Tiongkok September, dan tingkat pengangguran di Inggris dan ZEW Economic Sentiment dari Jerman. Pemerintah Amerika Serikat dijadwalkan akan dirilis data inflasi dan indeks harga konsumen (Producer Price Index/PPI).
Lebih lanjut, analis Phintraco Sekuritas melaporkan sederet emiten saham di jajaran top gainers. Berikut tiga saham yang membukukan lompatan harga tertinggi.
PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
Gedung Adaro
Photo :
- vivanews/Andry Daud
Halaman Selanjutnya
Saham ADMR melonjak 5,38 persen atau 70 poin dan ditutup pada area 1.370.

3 weeks ago
14









