Indonesia-AS Sepakati Substansi Perundingan Perdagangan Resiprokal, Catat Rinciannya

2 hours ago 1

Selasa, 23 Desember 2025 - 11:14 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan, Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah menyepakati substansi yang diatur dalam dokumen perundingan perdagangan resiprokal atau Agreements on Reciprocal Trade (ART), yang telah dibahas kedua pihak sejak April 2025 lalu.

Hal tersebut berlangsung setelah dilakukan pertemuan resmi antara Airlangga dengan United States Trade Representative (USTR) Ambassador, Jamieson Greer, pada Senin, 22 Desember 2025 di Washington D.C. 

"Pertemuan tersebut secara khusus dilakukan untuk melaksanakan penugasan dari Presiden Prabowo Subianto, untuk segera mendorong percepatan penyelesaian dokumen ART antara Indonesia dengan AS," kata Airlangga dalam telekonferensi pers, Selasa, 23 Desember 2025.

Menko Airlangga Bertemu Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick di Washington DC

Photo :

  • ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian

Sejak pengumuman Liberation Day pengenaan tarif resiprokal oleh AS pada 2 April 2025 lalu, Pemerintah Indonesia telah melakukan perundingan dan engagement yang intensif dengan Pemerintah AS, untuk mengatasi berbagai permasalahan perdagangan antar kedua negara.

Hasilnya, pada 22 Juli 2025 yang lalu telah diterbitkan Joint Statement yang mengumumkan penurunan tarif resiprokal bagi Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen. Selepas terbitnya Joint Statement, Indonesia dan AS melaksanakan perundingan yang intensif untuk menyelesaikan perjanjian dagang.

“Kuncinya adalah balance. Kita sampaikan mana isu-isu yang menjadi concern utama kepentingan Indonesia. Begitu juga sebaliknya, kita dengarkan pandangan dari AS. Kita cari jalan tengahnya,” ujar Airlangga.

Melalui perjanjian perdagangan resiprokal, Indonesia berkomitmen untuk memberikan akses pasar untuk produk AS, mengatasi kendala isu-isu hambatan non tarif, kerja sama dalam perdagangan digital dan teknologi, keamanan nasional, dan juga kerja sama komersial. Sementara itu, AS berkomitmen untuk memberikan pengecualian tarif bagi produk-produk ekspor unggulan Indonesia yang tidak bisa diproduksi oleh AS seperti minyak kelapa sawit, cocoa, kopi, teh, dan lainnya.

Dalam pertemuan dengan Ambassador Greer itu, Airlangga mendorong penyelesaian seluruh isu-isu utama dan isu teknis dalam ART untuk dapat disepakati kedua pihak. Setelah melalui pembahasan yang cukup panjang, akhirnya kedua pihak telah menyepakati seluruh isu-isu utama yang menjadi substansi dalam dokumen ART, yang akan ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump. 

Halaman Selanjutnya

“Kami telah melaksanakan pertemuan dengan Ambassador Jamieson Greer (USTR), dan Alhamdulillah pembahasan berjalan sangat baik, sehingga dapat menyepakati secara substansi, isu-isu yang termuat dalam dokumen ART,” kata Airlangga. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |