Jakarta, VIVA – Pemerintah mendorong perguruan tinggi memperkuat dan mengembangkan research and developmen, R&D atau Litbang, dengan industri strategis. Ini dimaksudkan untuk mensukseskan hilirisasi yang menjadi agenda pemerintah.
Juga untuk mewujudkan ketahanan energi nasional, sekaligus meningkatkan nilai tambah industri dan memajukan perekonomian nasional.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Menko Airlangga menilai, inovasi adalah kunci untuk lompatan besar dalam pembangunan ekonomi ke depan. Ini kata Airlangga, dibuktikan oleh negara-negara maju.
"Mustahil ada lompatan besar tanpa adanya inovasi. Oleh karena itu, potensi besar komoditas Indonesia harus dimanfaatkan secara inovatif dan tepat melalui hilirisasi untuk memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat," kata Airlangga Hartarto dikutip dari Instagram pribadinya @airlanggahartarto_official, Jumat 7 Februari 2025.
Untuk perguruan tinggi, Airlangga menekankan kalau kampus punya tanggungjawab besar juga. Terutama dalam mendorong inovasi melalui penelitian dan pengembangan (Litbang). Terutama pada sektor-sektor yang itu menjadi komoditas unggulan.
"Perguruan tinggi juga perlu mengambil posisi strategis dalam mengembangkan sektor lainnya yakni digital yang saat ini tumbuh sangat pesat, termasuk berkolaborasi dengan berbagai institusi dan sektor industri, baik di tingkat nasional maupun global,” jelasnya.
Jelas Airlangga, hilirisasi sudah mulai dilakukan pada 2009, dengan keberadaan UU yang mengatur pertambangan mineral dan batubara. Kebijakan tersebut melarang ekspor bahan mentah dan mendorong pengolahan di dalam negeri agar menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi.
Pemerintah tidak saja pada wilayah pertambangan. Tetapi hilirisasi diperluas di sektor pertanian, termasuk komoditas unggulan ekspor seperti kelapa sawit.
"Indonesia telah memproduksi hampir 50 juta ton minyak sawit mentah (CPO) pada tahun 2024 dan saat ini telah mengimplementasikan Biodiesel B40. Dengan adanya biofuel ini, kita berharap daya tahan energi dalam negeri semakin meningkat,” katanya.
Menko Airlangga juga ikut menyaksikan penandatangan perjanjian kerja sama antara UGM dengan CNGR Advanced Material Co terkait pengembangan laboratorium Fakultas Teknik UGM yang berfokus pada penelitian dan pengembangan material untuk energi baru.
CNGR merupakan perusahaan besar asal Tiongkok yang bergerak di industri pengolahan nikel dari hulu sampai hilir, serta pengembang inovasi di bidang energi material.
Turut hadir dalam diskusi ini di antaranya Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Prof Selo, Rektor UGM 2017-2022 Prof. Manut Mulyono, Prof. Tumiran, pakar energi, para staf pengajar dan mahasiswa Fakultas Teknik UGM.
Halaman Selanjutnya
Pemerintah tidak saja pada wilayah pertambangan. Tetapi hilirisasi diperluas di sektor pertanian, termasuk komoditas unggulan ekspor seperti kelapa sawit.