Jakarta, VIVA – Transportasi publik di Jakarta terus menjadi fokus pemerintah untuk mengurangi kemacetan dan polusi. Salah satu moda transportasi yang populer adalah Transjakarta.
Sejak awal beroperasi, Transjakarta menawarkan layanan bus cepat yang nyaman dan terjangkau bagi warga ibu kota. Namun, seiring berjalannya waktu, kebutuhan untuk menyesuaikan tarif mulai muncul agar operasional tetap berkelanjutan.
Baru-baru ini, muncul wacana kenaikan tarif Transjakarta. Hal tersebut dipaparkan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Ia mengungkapkan, seiring mewujudkan wacana tersebut, jumlah armada bus listrik akan di tingkat secara signifikan.
“Fasilitasnya sekarang kita perbaiki, bahkan tahun ini untuk bus listrik Jakarta yang sebelumnya hanya beroperasi 200, sekarang akan beroperasi sampai dengan 500 bus listrik,” kata Pramono di M Bloc Space Jakarta, Senin 27 Oktober 2025 dikutip Antara.
Sebagaimana diketahui, saat ini tarif Transjakarta sebesar Rp3.500 per perjalanan. Ini telah berlaku hampir 20 tahun dan hanya menutup sekitar 14 persen biaya operasional.
“Sekarang ini subsidinya setiap tiket sebenarnya sudah di atas Rp9 ribu. Kan enggak mungkin kalau kemudian ini kita sangga sendirian terus-menerus,” ujarnya.
Rencana kenaikan tarif ini ditargetkan menjadi Rp5.000 per perjalanan untuk menjaga kualitas layanan dan keberlanjutan operasional. Beberapa kelompok masyarakat tetap diberikan akses gratis, termasuk ASN, TNI, Polri, pelajar, difabel, dan lansia.
Selain itu, pada waktu rush hour (pukul 05.00–07.00 WIB) tarif khusus sebesar Rp2.000 masih diberlakukan, dan dalam momen tertentu, Transjakarta juga memberikan tarif promo hanya Rp1.
Sejarah Tarif Transjakarta
Ilustrasi penumpang Bus TransJakarta.
Photo :
- ANTARA/Risky Andrianto
Menilik dari sejarahnya, Transjakarta memulai operasinya pada 15 Januari 2004 dengan Koridor 1. Tujuannya adalah menyediakan angkutan cepat, nyaman, dan terjangkau bagi warga Jakarta.
Pada dua minggu pertama, 15–30 Januari 2004, layanan ini gratis agar masyarakat lebih mengenal transportasi massal.
Mulai 1 Februari 2004, tarif Transjakarta resmi diberlakukan. Untuk 'Ekonomi Trip' pukul 05.00–07.00 WIB, tarif sebesar Rp1.500, sedangkan untuk 'Single Trip' di luar jam tersebut Rp2.500.
Selain itu, tiket terpadu yang menggabungkan bus Transjakarta dan feeder tersedia dengan harga Rp3.800 untuk bus AC dan Rp2.900 untuk bus non-AC.
Halaman Selanjutnya
Perubahan tarif signifikan terjadi pada 5 Oktober 2005 melalui Keputusan Gubernur DKI Jakarta. Tarif 'Ekonomi Trip' naik menjadi Rp2.000 dan 'Single Trip' menjadi Rp3.500. Sejak saat itu, tarif reguler Transjakarta tidak mengalami perubahan hingga sekarang.

3 weeks ago
13









