VIVA – Otoritas Israel mengumumkan bahwa sejumlah tahanan Palestina telah dipindahkan ke dua penjara berbeda menjelang pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata di Gaza, menurut laporan media lokal , pada Sabtu (11/10/2025) waktu setempat.
Kantor penyiaran publik Israel, KAN, melaporkan bahwa para tahanan yang akan dibebaskan di Gaza atau dideportasi melalui perbatasan Rafah kini ditempatkan di Penjara Ketziot, wilayah Negev, Israel selatan.
Sementara itu, tahanan yang rencananya dibebaskan di wilayah Tepi Barat telah dipindahkan ke Penjara Ofer, yang terletak di sebelah barat Ramallah, demikian disebutkan dalam laporan tersebu
Dinas Penjara Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah menyelesaikan pemindahan tahanan Palestina ke fasilitas tempat mereka akan dibebaskan.
VIVA Militer: Situasi di Jalur Gaza, Palestina
Harian Yedioth Ahronoth yang mengutip sumber dari dinas penjara melaporkan bahwa ribuan polisi penjara ikut serta dalam operasi itu, di mana para tahanan diangkut dalam puluhan konvoi di bawah pengamanan ketat.
Pembebasan diperkirakan akan berlangsung pada Senin setelah Hamas membebaskan para tawanan Israel.
Sesuai kesepakatan, 2.000 tahanan Palestina akan dibebaskan termasuk di antaranya 250 orang sedang menjalani hukuman seumur hidup dan 1.700 ditahan di Gaza sejak perang dimulai pada Oktober 2023, yang akan ditukar dengan 48 sandera Israel.
Sementara itu, Kantor Media Tahanan Palestina, yang berafiliasi dengan Hamas, membantah telah mencapai konsensus mengenai daftar tahanan yang termasuk dalam pertukaran tersebut.
Tel Aviv memperkirakan 48 warga Israel ditahan di Gaza, termasuk 20 orang yang masih hidup, sementara lebih dari 11.100 warga Palestina dipenjara di Israel, banyak di antaranya menderita penyiksaan, kelaparan, dan kelalaian medis – kondisi yang telah menyebabkan kematian, menurut laporan media dan hak asasi manusia Palestina dan Israel.
Fase pertama perjanjian gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada Jumat siang dengan pasukan Israel menyelesaikan penarikan bertahap ke garis kuning sore itu, yang membuat proses pertukaran memakan waktu 72 jam.
Tahap awal gencatan senjata Gaza mulai diberlakukan pada Jumat siang, dengan pasukan Israel mundur secara bertahap ke garis kuning hingga sore hari. Proses pertukaran tahanan diperkirakan berlangsung dalam jangka waktu sekitar 72 jam.
Halaman Selanjutnya
Menurut laporan terbaru, fase kedua kesepakatan itu mencakup pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa keterlibatan Hamas, pembentukan pasukan keamanan gabungan yang melibatkan warga Palestina dan negara-negara Arab maupun Islam, serta pelucutan senjata kelompok Hamas. (Anadolu/ANTARA)