19 hours ago
3
Tel Aviv, VIVA – Seorang pejabat tinggi Israel, dalam pernyataannya kepada media oposisi Iran yang berbasis di luar negeri, Iran International, menyatakan bahwa Iran telah menipu Amerika Serikat dalam proses negosiasi nuklir.
Ia menuding Teheran sengaja mengulur waktu sambil terus memperkaya uranium untuk kepentingan yang dianggap mengancam keamanan regional.
"Jika Iran masuk ke dalam negosiasi dengan niat jujur, Israel tidak akan melancarkan serangan," kata pejabat tersebut. Namun, karena Iran dianggap berusaha mempermainkan proses diplomatik, Israel menyusun strategi konfrontatif yang dinilai serupa dengan pendekatannya terhadap Hizbullah di Lebanon.
“Ancaman tidak boleh dibiarkan mencapai tahap implementasi. Iran bisa memilih untuk menandatangani kesepakatan, atau bersiap menerima serangan lanjutan yang akan mengancam stabilitas rezimnya,” ujarnya.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan setelah serangan udara Israel ke wilayah Iran pada 13 Juni kemarin yang menewaskan sejumlah tokoh militer penting, termasuk komandan senior IRGC. Pejabat Israel menyatakan bahwa Iran saat ini sedang berada dalam “keadaan terkejut” dan bahwa kepemimpinan militernya telah lumpuh secara signifikan.
“Masih banyak kejutan yang akan datang,” katanya, memperingatkan bahwa aksi militer Israel belum usai.
Meskipun agresi Israel dianggap sebagai tindakan militer terbuka, pejabat tersebut menegaskan bahwa Israel tidak menargetkan rakyat Iran secara langsung.
“Sasaran kami adalah pemerintah Iran, bukan rakyatnya. Rakyat Iran, dengan sejarah yang besar dan membanggakan, berhak memiliki pemimpin yang mampu menyediakan air dan listrik, bukan pemimpin yang menghabiskan anggaran untuk terorisme global,” ungkap sumber keamanan senior Israel.
Pernyataan ini mempertegas sikap keras Israel terhadap program nuklir Iran dan menandakan bahwa konflik dapat terus meningkat jika tidak ada upaya diplomatik konkret dalam waktu dekat.
Israel Serang Iran, Harga Minyak Dunia Melonjak Naik
Harga minyak dunia melonjak tajam pada Jumat, 13 Juni 2025, mencatat salah satu kenaikan harian terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
VIVA.co.id
14 Juni 2025
