Riau, VIVA – Kasus viral narapidana yang sedang berpesta narkoba dan berjoget ala dugem di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Pekanbaru, Riau, terus menjadi sorotan publik.
Kejadian tersebut diketahui terekam dalam sebuah video dan beredar luas menjadi viral di media sosial.
Ilustrasi napi
Photo :
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah
Terlihat dalam video yang beredar, sebuah ruangan yang berisikan sejumlah pria diduga napi sedang berpesta sambil mendengarkan alunan musik Dj. Terlihat jelas pula sebuah botol modifikasi yang diduga bong atau alat untuk menghisap narkotika jenis sabu.
Bahkan sejumlah pria diduga narapidana juga sedang asik menggunakan ponsel secara bebas dan sedang menelepon.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Riau memeriksa sebanyak 14 narapidana terkait video viral yang memperlihatkan dugaan aktivitas dugem di dalam Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Maizar saat dikonfirmasi, Rabu, menyebutkan para narapidana yang terekam dalam video tersebut telah dipindahkan ke Lembaga Permasyarakatan Kelas II Pekanbaru untuk mempermudah proses pemeriksaan.
"Langkah ini kami ambil agar pemeriksaan berjalan lebih maksimal. Sementara kami juga masih menyelidiki dari mana mereka mendapatkan barang-barang tersebut, apakah dari kunjungan atau keterlibatan oknum petugas,” kata Maizar.
Ia menegaskan, jika nantinya ditemukan keterlibatan petugas, sanksi tegas akan diberikan. Petugas bisa saja dipecat sementara narapidana yang terlibat akan diisolasi dan tidak diberikan remisi.
Diduga Narapidana di Pekanbaru Sedang Asyik Berpesta Sabu
Photo :
- Muhammad Arifin-tvOne
Sebagai bagian dari proses penyelidikan internal, Kanwil Kemenkumham Riau juga telah menarik sementara pejabat rutan yang menjabat untuk diperiksa lebih lanjut di kantor wilayah.
Terkait keberadaan alat hisap sabu atau bong yang terlihat dalam video, Maizar mengaku belum dapat memastikan apakah barang tersebut sudah diamankan, karena penyelidikan masih berlangsung hingga saat ini.
Halaman Selanjutnya
"Langkah ini kami ambil agar pemeriksaan berjalan lebih maksimal. Sementara kami juga masih menyelidiki dari mana mereka mendapatkan barang-barang tersebut, apakah dari kunjungan atau keterlibatan oknum petugas,” kata Maizar.