Kapolri Terima Surat GNB Minta Aktivis Dibebaskan, Buka Opsi Penangguhan?

4 weeks ago 15

Sabtu, 27 September 2025 - 07:30 WIB

Jakarta, VIVA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku sudah menerima surat permintaan dari tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) termasuk istri dari Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Wahid soal para aktivis yang ditangkap dalam peristiwa demo ricuh agar dibebaskan.

Ia mengaku menghormati permintaan yang datang dari para tokoh tersebut.

“Saya sudah mendapatkan surat dari salah satu tokoh GNB, kalau tidak salah dari mantan Ibu Negara ya. Dan tentunya saya menghormati, kita semua menghormati,” kata Sigit kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, dikutip Sabtu, 27 September 2025.

Namun, Sigit menyebut penyidik masih mendalami terlebih dahulu rangkaian peristiwa hingga pidana yang diduga dilakukan para aktivis tersebut.

Massa demonstran rusak Gedung DPRD Jabar

Photo :

  • Cepi Kurnia/tvOne/Bandung

Sehingga ketika pendalaman sudah mencapai titik final, maka apakah opsi penangguhan penahanan akan dilakukan penyidik atau tidak.

"Ataupun kalau seandainya nanti ada temuan yang kemudian penyidik melihat bahwa terkait dengan syarat-syarat yang kemudian memang menjadi syarat penangguhan itu, menurut penyidik ternyata belum bisa dipenuhi, tentunya kami akan menjelaskan," ucap dia.

Di sisi lain, Jenderal bintang empat itu mengaku sangat mengapresiasi masukan dari sejumlah tokoh bangsa itu. Bahkan Sigit tak memungkiri surat dari para tokoh itu akan menjadi rujukan dalam mempertimbangkan nasib para aktivis tersebut. 

"Tapi yang jelas, sekali lagi, kami semua sangat menghormati apa yang menjadi aspirasi dari para tokoh gerakan nurani bangsa, kami appreciate. Dan itu menjadi salah satu perhatian kami kepada seluruh anggota untuk kemudian menjadi rujukan, menjadi pertimbangan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Gerakan Nurani Bangsa (GNB) menyatakan kesiapannya untuk menjadi penjamin bagi enam aktivis yang kini berstatus tersangka kasus dugaan penghasutan dalam aksi unjuk rasa ricuh di Jakarta pada akhir Agustus 2025.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh tokoh nasional yang juga anggota GNB, Lukman Hakim Saifuddin, usai rombongan GNB bertemu Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Asep Edi Suheri, dan Wakapolda Brigadir Jenderal Polisi Dekananto Eko Purwono di Gedung Promoter, Selasa, 23 September 2025.

“Yang kedua yang kaitannya dengan penjamin ya, kami sudah bersepakat dari Gerakan Nurani Bangsa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya penangguhan itu. Jadi poinnya kami bersedia untuk menjadi penjamin cukup ya," ujarnya.

Sinta Wahid jenguk aktivis di Polda Metro Jaya

Meski begitu, Lukman menegaskan bahwa GNB tidak ingin mencampuri urusan hukum yang sedang diproses penyidik. Menurut dia, pihaknya hanya menekankan agar hak-hak asasi para aktivis tetap dihormati selama proses hukum berjalan.

“Terkait dengan tuduhan tadi itu ya kami dari Gerakan Nurani Bangsa tidak ingin memasuki wilayah proses hukumnya. Jadi biarlah itu ditindaklanjuti oleh para pihak, pengacaranya dan seterusnya. Hanya kami ingin berpesan, tadi kami sudah sampaikan ke Bapak Kapolda dan Bapak Wakapolda bahwa hak-hak asasi manusia harus tetap bisa dipenuhi, harus bisa dilindungi, harus bisa diperhatikan dengan baik, begitu poin pentingnya," katanya.

Halaman Selanjutnya

"Tapi yang jelas, sekali lagi, kami semua sangat menghormati apa yang menjadi aspirasi dari para tokoh gerakan nurani bangsa, kami appreciate. Dan itu menjadi salah satu perhatian kami kepada seluruh anggota untuk kemudian menjadi rujukan, menjadi pertimbangan," katanya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |