Kemajuan Teknologi Telah Mengungkap Kebenaran Ilmiah Al-Quran, Kata Menteri Agama

4 hours ago 1

Selasa, 18 Maret 2025 - 13:55 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menegaskan kalau Kitab Suci Al-Quran masih sangat relevan, walau saat ini muncul kecerdasan buatan atau AI. Bahkan menurut Menag Nasaruddin, kemajuan teknologi justru mengungkap kebenaran ilmiah yang ada dan terkandung dalam kitab suci tersebut.

Itu disampaikan Menag dalam Peringatan Nuzulul Qur’an Tingkat Kenegaraan 1446 H  yang digelar Kementerian Agama, dengan tema "Merawat Kerukunan Umat dan Membangun Cinta Damai melalui Al-Qur’an". Acara berlangsung di Kantor Kemenag, Jakarta, Senin malam. Hadir sejumlah tokoh nasional dan perwakilan negara sahabat.

“Al-Qur’an tidak hanya memberi kepuasan bagi umat di masa Nabi. Saat ini, Al-Qur’an juga memberi kepuasan intelektual bagi masyarakat di era AI,” ujar Menag Nasaruddin, dikutip Selasa 18 Maret 2025.

Menag mengutip temuan dari William Brown. Dimana dia menyebut dedaunan mengeluarkan getaran, dan getaran tersebut, ketika direkam menggunakan AI, menghasilkan pola bertuliskan “Allah”. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa seluruh alam semesta bertasbih kepada Allah sebagaimana tertuang dalam Al-Quran.

Pentingnya menjaga hubungan yang harmonis dengan lingkunga, jelas Menag, juga ditekankan dalam konsep ekoteologi Islam.

“Seluruh alam semesta merupakan saudara kembar manusia sebagai makhluk ciptaan Allah. Tidak ada benda mati, semuanya bertasbih kepada-Nya,” jelasnya.

Al-Qur’an dan Spirit Cinta Kasih

Menag Nasaruddin juga mengulas bahwa Al-Qur’an diturunkan untuk membimbing manusia kembali kepada fitrah keilahiannya.  Jelas dia, Allah memiliki dua aspek yakni The Lord yang maskulin dan perkasa. Selain itu, aspek lainnya adalah The God (Rabbun) yang penuh kasih dan pemeliharaan.

“Menariknya, 80 persen dari 99 Asmaul Husna bersifat feminim, seperti Ar-Rahman dan Ar-Rahim, yang berulang kali disebut dalam Al-Quran. Ini menunjukkan bahwa Allah lebih menonjol sebagai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang,” paparnya.

Menurutnya, jika seluruh ayat Al-Qur’an diringkas menjadi satu kata, maka kata tersebut adalah cinta. Karena itu, ia menegaskan bahwa Islam seharusnya diperkenalkan dengan kelembutan dan penuh kasih sayang.

Gerakan Indonesia Khataman dan Penulisan Mushaf Nusantara

Sementera itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag, Abu Rokhmad, menjelaskan kalau Nuzulul Qur’an 2025 diawali Gerakan Indonesia Khataman. Sebanyak 350.000 khataman Al-Qur’an telah diselesaikan dalam satu hari pada 16 Maret 2025.

Kemenag juga meluncurkan Penulisan Mushaf Nusantara. Ini adalah bagian dari cara pelestarian dan pengembangan Al-Qur’an bercorak khas Indonesia. Menag Nasaruddin Umar dijadwalkan menorehkan titik pada lafaz basmalah sebagai simbol dimulainya penulisan mushaf tersebut.

“Nuzulul Qur’an adalah peristiwa monumental yang membawa perubahan besar bagi peradaban manusia. Al-Qur’an hadir sebagai pedoman hidup yang mengajarkan kemanusiaan, keadilan, dan harmoni,” ujar Abu.

Dengan keberagaman etnis dan budaya, potensi konflik horizontal di Indonesia itu ada. Tetapi, bila setiap pemeluk agama mengamalkan ajaran kitab sucinya,  menurutnya yang namanya kerukunan dan kedamaian akan selalu terjaga.


Tanggung Jawab Lingkungan dalam Perspektif Al-Qur’an

Adapun yang menjadi penceramah adalah Kiai Said Agil Husin Al Munawar (Menag periode 2001-2004). Dia memaparkan bagaimana peran Al-Qur’an dalam membentuk kesadaran ekologis umat Islam. Dijelaskannya, manusia ditetapkan sebagai pemimpin di bumi dengan tanggung jawab untuk memelihara dan mengelola alam secara bijaksana.

“Tafsir ekologis dalam Islam menegaskan bahwa manusia adalah khalifah yang diberi amanah untuk memakmurkan bumi. Untuk itu, Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam menggunakan sumber daya, menghemat air dan energi, serta mengurangi penggunaan plastik,” tandasnya.

Acara Peringatan Nuzulul Qur’an Tingkat Kenegaraan 1446 H dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Wamenag Romo HR Muhammad Syafi’i, duta besar negara sahabat, serta perwakilan ormas Islam.

Halaman Selanjutnya

Menag Nasaruddin juga mengulas bahwa Al-Qur’an diturunkan untuk membimbing manusia kembali kepada fitrah keilahiannya.  Jelas dia, Allah memiliki dua aspek yakni The Lord yang maskulin dan perkasa. Selain itu, aspek lainnya adalah The God (Rabbun) yang penuh kasih dan pemeliharaan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |