Kenapa Motor Jepang Tak Pernah Lebih dari 300 Km/Jam? Ini Penjelasannya

2 hours ago 2

Minggu, 12 Oktober 2025 - 16:40 WIB

Tokyo, VIVA – Motor asal Jepang dikenal dengan kecepatan dan teknologi canggihnya. Namun, ada alasan mengapa tak satu pun dari mereka melampaui batas kecepatan tertentu di jalan raya.

Yamaha, salah satu pabrikan motor terbesar dari Jepang, memang terkenal dengan motor-motor kencangnya. Meski begitu, merek ini belum pernah menyandang predikat sebagai motor tercepat di dunia, demikian pula dengan Suzuki, Honda dan Kawasaki.

Alih-alih mengejar rekor kecepatan, Yamaha memilih fokus pada pengalaman berkendara di lintasan maupun jalan raya. Salah satu produk tercepatnya, Yamaha YZF-R1M, disebut mampu melaju hingga 186 mil per jam atau sekitar 300 km per jam.

Kecepatan tersebut sebenarnya tidak lebih tinggi dari beberapa kompetitor Eropa seperti Ducati Panigale V4 atau BMW M 1000RR. Namun, batas itu bukan karena keterbatasan mesin, melainkan kesepakatan yang telah dibuat sejak puluhan tahun lalu.

Dikutip VIVA Otomotif dari Slashgear, Minggu 12 Oktober 2025, pada akhir 1990-an muncul kekhawatiran dari pemerintah Eropa dan Amerika Serikat terkait motor berkecepatan tinggi. Hal ini bermula setelah Suzuki Hayabusa mencatat rekor luar biasa dengan kecepatan 194 mil per jam atau 312 km per jam.

Menanggapi hal itu, empat pabrikan besar Jepang—Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki—sepakat untuk menandatangani kesepakatan tidak resmi yang dikenal sebagai gentlemen’s agreement. Kesepakatan tersebut membatasi kecepatan maksimum motor produksi mereka di angka 300 km per jam.

YZF-R1M sendiri merupakan versi lintasan dari YZF-R1 yang terkenal. Motor ini dibekali mesin 998cc dengan konfigurasi crossplane crank, menghasilkan tenaga hingga 197 daya kuda dan torsi 113 Nm.

Diluncurkan pertama kali pada tahun 1998, Yamaha R1 menjadi tonggak penting dalam dunia superbike. Sang perancang, Kunihiko Miwa, terinspirasi dari filosofi “light is right” milik Honda yang menekankan bobot ringan dan performa tinggi.

Meski tak secepat Kawasaki Ninja H2R yang tidak tunduk pada kesepakatan tersebut, R1M tetap menjadi salah satu motor tercepat di sirkuit. Dengan suspensi elektronik Öhlins, bodi serat karbon, dan teknologi MotoGP, motor ini mampu menghadirkan sensasi balap sejati di lintasan.

Ilustrasi pekerja di Jepang

Makin Banyak Pengangguran di Jepang, Bagaimana Nasib Tenaga Kerja Asing?

Tingkat pengangguran Jepang naik jadi 2,6 persen, tertinggi dalam setahun. Krisis tenaga kerja makin parah, upah melonjak, dan ratusan perusahaan bangkrut.

img_title

VIVA.co.id

9 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |