Kepala BGN Bilang 48% Keracunan Pangan Berasal dari MBG

3 weeks ago 8

Rabu, 12 November 2025 - 13:03 WIB

Jakarta, VIVA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana melaporkan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) menyumbang 48 persen dari total keracunan pangan di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Dadan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, pada Rabu, 12 November 2025.

Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) terdiri dari nasi, ayam dan sayur

"Terkait dengan berbagai kejadian di tanah air, terkait khususnya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia," kata Dadan.

Dadan menjelaskan bahwa hingga kini pihaknya sudah ada 636 orang yang dirawat inap akibat keracunan MBG. Selanjutnya, ada 11.004 orang yang dirawat jalan usai terkena keracunan MBG.

"Kalau di kemenkes 638, beda dua, tapi kami akan sinkronkan. Kemudian yang rawat jalan di data kami 11.004. Di kemenkes 12.755, sehingga totalnya kalau berbasis laporan kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program makan bergizi," kata Dadan.

Di sisi lain, Dadan mengatakan saat ini sudah ada 1,8 miliar porsi MBG yang telah diproduksi.

"Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan alhamdulilah, dan alhamdulilah sebagian besar berjalan dengan baik," paparnya.

Dadan menjelaskan bahwa pihaknya sudah mendata penerima manfaat MBG per 11 November 2025 mencapai 41.630.942.

Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

"Jadi ini sudah bervariasi, jadi itu mencakup total 420.451 kelompok yang sudah kita capai dan seluruh penerima manfaat, alhamdulillah sudah melebihi 50 persen dari total target kita tahun 2025," kata Dadan.

Kepala BGN, Dadan Hindayana

BGN Ungkap Penerima Manfaat MBG Sudah Capai 41 Juta Orang

BGN mencatat sebanyak 14.778 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah didirikan hingga saat ini. Adapun sebarannya sudah menjangkau sekolah-sekolah di 38 provinsi.

img_title

VIVA.co.id

12 November 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |