Depok, VIVA – Kisah tragis menimpa seorang bocah berusia enam tahun berinisial MAA di Bojonggede. Ia ditemukan tewas setelah diduga menjadi korban kekerasan oleh ibu tirinya, RN (30). Malam kelam itu bermula di rumah mereka yang berada di Perumahan Griya Citayam Permai, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurut hasil penyelidikan, insiden memilukan itu terjadi pada Minggu (19/10/2025) malam. Sekitar pukul 21.00 WIB, RN diduga memukul anak tirinya hingga korban tidak berdaya dan tergeletak di lantai. Namun, bukannya memberikan pertolongan, RN justru memilih meninggalkan korban untuk menjemput suaminya — ayah kandung korban — yang tengah bekerja di Jakarta.
“Ironisnya, tersangka membiarkan korban dan menyusul suaminya untuk menyampaikan bahwa anak tirinya tidak berdaya akibat terjatuh,” kata Kasatreskrim Polresta Metro Depok Kompol Made Gede Oka Utama, Kamis (23/10/2025) dikutip dari ANTARA.
Ilustrasi kekerasan seksual terhadap anak.
Photo :
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Sekitar dua jam kemudian, sekitar pukul 23.00 WIB, pasangan itu tiba kembali di rumah dan mendapati bocah tersebut sudah tak bernyawa. Dalam kepanikan, korban kemudian dibawa ke rumah neneknya yang tak jauh dari lokasi untuk dimandikan dan dimakamkan keesokan harinya.
“Keduanya tiba di rumah sekitar pukul 23.00 WIB, melihat korban sudah kaku. Lalu dibawa ke rumah nenek korban yang tak jauh dari lokasi untuk disemayamkan,” tutur Made.
Polisi Bongkar Makam untuk Ungkap Fakta Kekerasan
Kasus ini kini ditangani secara serius oleh Polresta Metro Depok. Untuk memperkuat proses penyidikan, polisi melakukan pembongkaran makam (ekshumasi) terhadap jenazah korban pada Kamis pagi.
“Ekshumasi gunanya untuk mendukung proses penyidikan yang telah kami laksanakan. Kegiatan berjalan lancar dengan koordinasi bersama tim forensik RS Kramat Jati, mulai pukul 10.00 hingga 11.15 WIB,” ujar Made.
Dari pemeriksaan saksi-saksi, polisi menduga kuat bahwa MAA meninggal akibat penganiayaan berat yang dilakukan oleh ibu tirinya. Bahkan, penyidik menemukan indikasi bahwa kekerasan terhadap bocah itu bukan kali pertama terjadi.
“Kami menduga tindakan kekerasan ini bukan hanya terjadi di hari kejadian, tapi sudah berulang kali dilakukan,” kata Made.
Halaman Selanjutnya
Pihak kepolisian kini menunggu hasil autopsi forensik dari tim RS Kramat Jati untuk memastikan penyebab kematian korban secara ilmiah. Hasil tersebut diharapkan dapat memperkuat pembuktian hukum terhadap tersangka RN yang kini telah diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. (Sumber ANTARA)

14 hours ago
3









