Kronologi Ambruknya Atap Asrama Putri Ponpes Salafiyah di Situbondo, Polisi Turun Tangan

3 weeks ago 15

Rabu, 29 Oktober 2025 - 19:53 WIB

Jakarta, VIVA – Peristiwa ambruknya atap bangunan kamar santri putri salah satu Pondok Pesantren di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Rabu, 29 Oktober 2025 dini hari, mendapat perhatian serius dari Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan.

Rezi langsung turun ke lokasi bersama jajarannya untuk mengecek langsung bangunan atap tersebut dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memastikan penanganan insiden berjalan cepat dan tepat.

Rezi menjelaskan peristiwa terjadi sekitar pukul 00.30 WIB, saat seluruh santriwati tengah beristirahat di kamar asrama. Tiba-tiba atap bangunan ambruk dan menimpa para santri yang sedang tidur.

Akibat kejadian itu, enam santriwati yang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. Satu santriwati dilaporkan meninggal dunia, sementara dua korban lainnya masih menjalani perawatan di RSUD Besuki. 

Rezi Dharmawan mengatakan, sesaat setelah menerima laporan, pihaknya bersama Polsek Besuki segera bergerak cepat ke lokasi kejadian dan memasang garis polisi di sekitar area pondok untuk mencegah masyarakat mendekat dan menghindari risiko tambahan.

Atap Asrama Santri Putri di Situbondo Ambruk

“Area sudah kami sterilkan untuk keamanan bersama. Langkah ini juga bagian dari proses penyelidikan,” ujar AKBP Rezi dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Selain melakukan olah TKP, tim Polres Situbondo juga berkoordinasi dengan pihak pondok pesantren, Kementerian Agama, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan penanganan korban serta keamanan bangunan di sekitar area terdampak.

Rezi menjelaskan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut terkait penyebab ambruknya atap. Dari keterangan awal, kejadian diduga dipicu hujan disertai angin kencang yang terjadi beberapa jam sebelum insiden.

“Kami masih mendalami penyebab pasti runtuhnya atap bangunan. Dugaan sementara bisa karena faktor cuaca, tapi kami tunggu hasil pemeriksaan teknis dari petugas dan ahli bangunan,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa semua korban telah mendapat penanganan dengan baik, sementara korban meninggal dunia sudah dimakamkan dan pihak keluarga menerima dengan ikhlas.

“Kami turut berduka cita yang mendalam atas musibah ini. Saat ini fokus kami memastikan situasi aman dan proses penanganan berjalan baik,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani, KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi, membenarkan insiden tersebut. Ia mengatakan, suara gemuruh terdengar sesaat setelah hujan deras disertai angin kencang.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |