VIVA – Musisi sekaligus produser ternama Maia Estianty kembali mencuri perhatian publik usai menyinggung soal perbedaan royalti musik di era digital saat ini dibandingkan masa kejayaan Ring Back Tone (RBT) dulu. Momen ini bermula ketika Maia membagikan unggahan nostalgia di akun Instagram pribadinya, mengenang lagu ciptaannya yang berjudul “Aku Pasti Kembali.”
Dalam unggahan tersebut, Maia menceritakan bahwa lagu itu ditulis di masa ia sering meninggalkan anak-anaknya demi bekerja, yakni untuk Al, El, dan Dul. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.
Maia Estianty
Photo :
- IG @maiaestiantyreal
“Yuk nostalgia lagu ‘Aku Pasti Kembali’ yang gue tulis saat gue kudu sering-sering ninggalin anak-anak kerja jaman kecil…,” tulis Maia di Instagram yang dikutip pada Minggu, 12 Oktober 2025.
Namun, yang menarik perhatian adalah curahan hatinya soal pendapatan dari royalti lagu di masa lalu. Maia mengungkapkan bahwa pada era RBT, satu lagu saja bisa memberikan keuntungan besar hingga cukup untuk membeli rumah.
“Satu lagu ini bisa bikin gue dapet rumah zaman royalti dari ‘Ring Back Tone’. Saat itu…,” ungkap Maia.
Ia kemudian menambahkan bahwa situasinya sangat berbeda dengan sekarang. Di tengah maraknya platform digital streaming, pendapatan dari royalti terasa tidak sebanding dengan kerja keras para musisi.
“Kalau sekarang zaman digital platform, royaltinya ya gitu deh… hhhmmm,” tambahnya.
Unggahan Maia ini pun ramai diserbu komentar warganet yang ikut bernostalgia. Banyak yang mengaku dulu pernah menjadikan lagu “Aku Pasti Kembali” sebagai nada sambung pribadi (RBT).
“Dan aku dulu pasang RBT lagu ini.”
“Ketik kode lagu, kirim ke 1212. Wkwk, tuwir banget gue.”
“Lagu kalau ditulis dari hati, nyampe banget ke hati, merinding suerrr.”
“Kebayang 1lagu royalti RBT aja dapat rumah, berapa lagu & royalti drmn2 lgi.”
Pernyataan Maia Estianty ini menjadi refleksi nyata bahwa meskipun kemajuan teknologi memberi kemudahan akses, penghargaan terhadap karya musik di era digital masih perlu ditingkatkan. Bagi para musisi seperti Maia, karya bukan hanya tentang popularitas, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap jerih payah dalam menciptakan musik yang bermakna.
Bahas Royalti hingga Insentif, Pemerintah Kumpulkan Musisi hingga Promotor
Kementerian Kebudayaan menggelar Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 bertajuk "Satu Nada Dasar", yang digelar 8-11 Oktober 2025.
VIVA.co.id
12 Oktober 2025