Mantan Manajer Timnas Indonesia Sindir Keras PSSI: Patrick Kluivert Tak ada Track Record jadi Pelatih Bagus

3 hours ago 2

Senin, 13 Oktober 2025 - 14:40 WIB

Jakarta, VIVA – Mantan manajer Timnas Indonesia U-23 periode 2006, Rahim Soekasah, menyoroti keputusan PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala. Sorotan tajam itu muncul setelah kegagalan Timnas Indonesia melaju ke putaran final Piala Dunia 2026 usai tumbang dari Arab Saudi dan Irak pada babak keempat kualifikasi zona Asia.

Timnas Indonesia lebih dulu kalah 2-3 dari Arab Saudi pada Kamis (9/10/2025), lalu kembali dipaksa menyerah 0-1 dari Irak pada Minggu (12/10/2025) dini hari WIB. Dua hasil buruk tersebut menempatkan skuad Garuda di dasar klasemen Grup B dengan nol poin.

Patrick Kluivert yang baru ditunjuk PSSI pada awal 2025 menggantikan Shin Tae-yong, menjadi sorotan utama publik sepak bola Tanah Air. Namun menurut pengamat sepak bola yang pernah menjabat manajer Timnas Indonesia, Rahim Soekasah menilai bukan hanya Kluivert yang harus disalahkan, melainkan PSSI sebagai pihak yang menunjuknya.

“Nggak usah ada evaluasi lagi, yang mau dievaluasi siapa? Semuanya dievaluasi,” tegas Rahim dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Senin 13 Oktober 2025.

Bek Timnas Indonesia, Kevin Diks

Photo :

  • ANTARA FOTO/HO-PSSI/YU

Ia mengaku heran dengan keputusan federasi yang tiba-tiba mengganti Shin Tae-yong di tengah performa positif Timnas Indonesia pada putaran ketiga.

“Yang ngangkat pelatih siapa? Yang memilih pelatih siapa?” ujarnya dengan nada meninggi.

Rahim menilai Patrick Kluivert tidak memiliki rekam jejak meyakinkan sebagai pelatih, meski diakui sebagai legenda besar sepak bola Belanda.

“Dari pertama saya bulan Januari dipanggil di sini, saya sudah bilang Patrick Kluivert itu tidak ada track record jadi pelatih bagus. Tapi kok bisa-bisanya federasi pilih dia, itu yang saya heran,” ungkapnya.

Menurutnya, saat masih ditangani Shin Tae-yong, performa Garuda justru sedang meningkat. “Secara statistik saat itu STY sedang membuat performa Indonesia menggebu-gebu, bahkan tampil baik bisa mengalahkan Arab Saudi di round 3. Kenapa dia diganti?” katanya.

Rahim juga mempertanyakan alasan PSSI yang sempat menyebut kendala bahasa menjadi faktor pergantian pelatih.

“Pasti ada alasannya kenapa PSSI nggak mau terus terang kenapa dia diganti, alasannya modal kendala bahasa. Di luar negeri itu biasa, orang Perancis nggak bisa bahasa Inggris tapi melatih di Inggris. Kan ada translator, bahasa sepak bola itu udah internasional,” paparnya.

Halaman Selanjutnya

Ia menilai alasan tersebut tidak masuk akal karena komunikasi teknis di lapangan bisa teratasi dengan penerjemah.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |