VIVA – Kehadiran Marc Marquez di Ducati Lenovo seperti pedang bermata dua. Performanya di MotoGP 2025 mengharumkan nama pabrikan, namun di lain sisi menjatuhkan citra Francesco Bagnaia yang masih kesulitan.
Kesuksesan Marc Marquez dengan Ducati Desmosedici GP25 membuat Pecco Bagnaia beberapa kali ditegur, atau kena omelan karena tidak mampu bersaing dengan rekan setimnya yang memiliki jam terbang lebih tinggi.
Padahal Marc Marquez baru menunggangi motor Ducati dalam waktu singkat, dimulai dari Desmosedici GP23 bersama Gresini Racing di tahun lalu. Sedangkan Pecco sudah bertahun-tahun, dan menjadi salah satu orang penting dalam pengembangan motor.
Namun pengalaman tidak bisa bohong, meskipun belasan tahun MM93 menggunakan motor Honda RC213V, namun dengan mudahnya menekuk murid Valentino Rossi saat diberikan motor dengan spesifikasi serupa.
Dalam waktu dekat, tepatnya di MotoGP Aragon, Pecco sepertinya akan kembali kena teguran tim atas kemampuannya yang belum bisa maksimal. Terlihat rekan satu timnya kembali menjadi yang tercepat saat free practice satu, atau FP1.
Si semut Carvera itu menunjukan kedigdayaannya di Sirkuit Aragon dengan mencatatkan waktu tercepatan, satu menit lebih 46,397 detik. Disusul adiknya dari Gresini Racing, yaitu Alex Marquez dengan selisih 0,510 detik.
Sedangkan Pecco Bagnaia berusaha masih berusaha keras agar lolos Q2, dia tidak mampu menandingi Marc yang terlalu bersinar dengan hasil akhir menduduki posisi ke-9, lebih lambat dari pembalap rookie Fermin Aldeguer.
Francesco Bagnaia tidak memiliki rekam jejak yang bagus di MotoGP Aragon. Bahkan tahun lalu, murid Valentino Rossi itu terjatuh, alhasil hanya ada dua pembalap Ducati dari tim satelit yang berhasil podium.
Marc Marquez saat bersama Gresini Racing untuk pertama kalinya kembali meraih gelar juara di Aragon, tahun lalu, diikuti Jorge Martin yang masih memiliki kekuatan penuh saat bersama Pramac Racing Ducati.
Berkaca dari sepak terjang tahun lalu, sejumlah pengamat memprediksi bahwa si semut Carvera bisa kembali meraih gelar juara, setelah mengalami kesulitan di Le Mans, dan Silverstone.
Salah satu pembawa acara podcast Crash.net, Jordan Moreland, meyakini jika Aragon memang dibuat khusus untuk Marc Marquez. Maka tidak heran jika di lintasan tersebut sampai terdapat tugu bertuliskan namanya.
Moreland menjelaskan, bahwa tahun lalu MM93 mendominasi setiap sesi latihan. Lintasan yang kotor jelas membantunya mendapatkan sudut kemiringan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pembalap lain.
“Pecco Bagnaia tidak dapat memahami bagaimana ia melakukannya. Akan tetapi, di samping kecepatan Marquez yang membara di tahun 2025, ada pula kesalahan-kesalahan baru yang dibuatnya,” tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Francesco Bagnaia tidak memiliki rekam jejak yang bagus di MotoGP Aragon. Bahkan tahun lalu, murid Valentino Rossi itu terjatuh, alhasil hanya ada dua pembalap Ducati dari tim satelit yang berhasil podium.