Jakarta, VIVA - Figur Marsekal Madya TNI Samsul Rizal jadi kisah menarik di balik program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digaungkan pemerintah Presiden RI Prabowo Subianto. Latar belakang Samsul Rizal yang merupakan jenderal penerbang yang terbiasa menembus langit dalam kokpit pesawat tempur.
Samsul kini malah sibuk di tengah kepulan asap dapur, mengawal puluhan ribu tenaga gizi dan pangan demi anak-anak Indonesia. Dengan karakter disiplin ala militer, Samsul saat ini mengawal proyek besar pengaderan 30 ribu tenaga Sanitarian, Pangan, Pertanian, dan Gizi Indonesia (SPPI) yang disiapkan untuk memenuhi target pelayanan gizi nasional.
“Dari langit ke dapur, tapi prinsipnya sama: pengabdian untuk bangsa," kata Samsul di sela rangkaian kegiatan di Kuningan dan Cirebon, Jawa Barat dikutip pada Rabu, 9 Juli 2025.
Sosok Samsul yang dulu hadir di jet tempur dan strategi militer, kini muncul dengan kehadiran yang berbeda. Bukan lagi sekadar kisah heroik seorang pilot F-5 Tiger di angkasa, melainkan potret seorang 'Jenderal Dapur' yang penuh dedikasi mengawal program MBG Presiden Prabowo demi mewujudkan Indonesia Makmur.
Peraih Adhi Makayasa Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1990 itu punya segudang pengalaman strategis di kancah militer. Samsul pernah menjabat Komandan Flight A Skadron Udara 15, Komandan Skadron Buru Sergap (Skadud 14), hingga Pangkoopsud III yang mengawal wilayah udara Indonesia timur.
Rekam jejak jabatan lain yang pernah ia emban antara lain Komandan Seskoau, Aspers Panglima TNI, dan Dansesko TNI.
Marsekal Madya TNI Samsul Rizal (tengah).
Samsul kini bertugas dalam pengabdian yang lebih membumi yaitu mengawal program MBG di Universitas Pertahanan sebagai Wakil Ketua Penyelenggara SPPI. Ia tak hanya memimpin dari balik meja, tetapi terjun melayani langsung ke masyarakat.
Tugas dia saat ini berkolaborasi dengan pesantren, sekolah, akademisi, dan pelaku usaha daerah. Upaya itu untuk memastikan sinergi program berjalan efektif.
Julukan 'Jenderal Dapur' begitu melekat karena ia tak hanya menggagas, tapi juga mengawal langsung. Samsul mesti memastikan setiap hidangan bergizi sampai dikonsumsi anak siswa di sekolah, santri di pesantren, hingga warga pelosok.
“Kalau dulu saya membela negara dari udara, sekarang saya membela dari dapur. Esensinya tetap sama: untuk Indonesia yang lebih kuat dan sejahtera,” jelas Samsul.
Saat bertugas sebagai mission commander di langit, Samsul Rizal sudah terbiasa mengambil keputusan dalam hitungan detik. Ia menyusun skenario tempur yang kompleks, memimpin misi udara dengan hingga 40 pesawat terlibat.
Kini, ketelitian dan kecepatan itu dibawa ke medan baru yaitu menyusun strategi nasional peningkatan gizi, pengentasan stunting, dan pemberdayaan SDM lokal.
Program SPPI yang ia jalankan kini melibatkan 30 ribu sarjana dari berbagai bidang yang akan dilatih dan disiapkan jadi aktor kunci dalam pelaksanaan MBG. “Dari dapur inilah kita bangun ketahanan bangsa, mulai dari perut rakyat,” katanya.
Samsul mengatakan penting bagi setiap pihak yang diberi amanah oleh negara untuk menjalankan tugasnya dengan penuh integritas, totalitas, dan tanggung jawab moral. Hal itu demi menyukseskan ide besar Presiden Prabowo dalam program MBG.
Lebih lanjut, Samsul mengajak seluruh pelaksana program agar bekerja dengan sikap mental yang tegak lurus. Tak menyimpang dari nilai-nilai moral, tidak menyalahgunakan kewenangan. Kata dia, mesti tetap fokus pada tujuan utama yaitu memastikan anak-anak Indonesia mendapat akses gizi yang layak.
Namun, ia mengakui ada rintangan di lapangan yang jadi dinamika. "Kami temukan ada oknum yang seharusnya melayani calon pengelola dapur mandiri dengan baik, malah justru mempersulit. Bahkan, mereka terindikasi menyusun skenario untuk keuntungan pribadi," tutur Samsul.
Bagi dia, kelakuan oknum itu mencederai arahan langsung Presiden Prabowo. Ia bilang MBG harus dijalankan secara bersih, amanah, dan profesional.
"Ini jelas mencederai semangat program dan bertentangan langsung dengan arahan Presiden Prabowo, yang menekankan bahwa MBG harus dijalankan secara bersih, amanah, dan profesional," ujar Samsul
Halaman Selanjutnya
Samsul kini bertugas dalam pengabdian yang lebih membumi yaitu mengawal program MBG di Universitas Pertahanan sebagai Wakil Ketua Penyelenggara SPPI. Ia tak hanya memimpin dari balik meja, tetapi terjun melayani langsung ke masyarakat.