Mengapa Nuzulul Quran Diperingati Setiap 17 Ramadan? Ini Sejarahnya

4 hours ago 1

Senin, 17 Maret 2025 - 03:24 WIB

Jakarta, VIVA – Nuzulul Quran merupakan peristiwa bersejarah dalam Islam yang menandai turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad saw. 

Menurut berbagai riwayat, proses turunnya Al-Quran terjadi dalam beberapa tahap. Syekh Muhammad Sayyid At-Thanthawi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa wahyu Allah pertama kali diturunkan dari Lauh Mahfudz ke langit dunia secara keseluruhan.

Selanjutnya, malaikat Jibril as menurunkannya kepada Nabi Muhammad saw secara bertahap sesuai dengan kebutuhan umat Islam kala itu. Al-Quran turun sebagai petunjuk hukum, jawaban atas suatu kejadian, perintah atau larangan, serta kisah umat terdahulu. (Syekh At-Thanthawi, Tafsir Al-Wasith lil Qur’anil Azhim, Mesir, Daru Nahdlah, 1997, Juz I, hlm. 454).

Imam Ibnu Katsir dalam karyanya Al-Bidayah wan Nihayah seperti dilansir NU Online menyebutkan bahwa wahyu pertama diturunkan kepada Rasulullah saw pada malam Senin, bertepatan dengan tanggal 17 Ramadan. Namun, ada juga pendapat lain yang menyebut tanggal 24 Ramadan. Dalam kitabnya disebutkan:

Permulaan wahyu kepada Rasulullah saw bertepatan dengan hari Senin pada malam ke-17 bulan Ramadan. Dan, dikatakan, bertepatan dengan tanggal 24 Ramadan.” (Ibnu Katsir, Al-Bidayah wan Nihayah, Beirut, Darul Fikr, Juz III, hlm. 11).

Dengan dasar pendapat ini, umat Islam di Indonesia dan berbagai negara Muslim lainnya memperingati malam Nuzulul Quran pada tanggal 17 Ramadan.

Mengapa Nuzulul Qur’an Diperingati pada 17 Ramadan?

Peringatan Nuzulul Quran pada tanggal 17 Ramadan merujuk pada peristiwa turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah saw saat beliau berkontemplasi di Gua Hira, Jabal Nur, sekitar 6 km dari Makkah. Wahyu tersebut berupa lima ayat pertama dari Surat Al-Alaq:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-'Alaq: 1-5).

Sebagian ulama juga mengaitkan turunnya Al-Qur’an dengan malam Lailatul Qadar yang disebut dalam Surat Al-Qadr:

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1000 bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3).

Perbedaan pendapat terjadi mengenai apakah Al-Qur’an turun secara keseluruhan pada Lailatul Qadar atau hanya sebagian, yakni wahyu pertama kepada Rasulullah saw. 

Ibnu Abbas ra dalam sebuah riwayat menjelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan secara keseluruhan ke Baitul Izzah (langit dunia) pada Lailatul Qadar, kemudian diturunkan secara berangsur kepada Nabi Muhammad saw. (HR. Ath-Thabrani).

Dengan demikian, peringatan Nuzulul Quran setiap 17 Ramadan bukan hanya mengenang turunnya wahyu pertama, tetapi juga menjadi momen bagi umat Islam untuk memperkuat pemahaman dan pengamalan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Halaman Selanjutnya

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-'Alaq: 1-5).

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |