Menteri Meutya Hafid: 2.330 Desa Belum Memiliki Akses Internet

4 weeks ago 18

Sabtu, 27 September 2025 - 14:38 WIB

Bandung, VIVA – Menteri Komunikasi dan Digitalisasi, Meutya Hafid, menghadiri peringatan Hari Bhakti Postel ke-80 di Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (27/9/2025) pagi. Acara tersebut juga diikuti Wakil Menteri serta jajaran pejabat Kementerian Komunikasi dan Digitalisasi (Kemenkomdig).

Dalam sambutannya, Meutya mengajak seluruh hadirin untuk mengenang peristiwa bersejarah 27 September 1945, ketika Angkatan Muda Pos, Telekomunikasi, dan Telegram (PTT) berhasil mengambil alih Kantor Pos Besar Bandung dari penjajah. Ia menilai momen tersebut sebagai tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan di bidang komunikasi dan informasi.

“Semangat perjuangan Angkatan Muda PTT harus terus menjadi inspirasi dalam menghadapi tantangan digitalisasi hari ini,” kata Meutya dalam sambutannya Sabtu (28/9/2025).

Meutya juga menekankan pentingnya kemandirian ekonomi dan penguatan jalur distribusi nasional, sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Ia mengatakan bahwa transformasi digital dan ketersediaan infrastruktur komunikasi menjadi kunci dalam mewujudkan kedaulatan bangsa.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, pada tahun 2025 Kemenkomdigi akan meluncurkan Peraturan Menteri yang menetapkan PT Pos Indonesia sebagai badan usaha komersial. Langkah ini diharapkan dapat mendorong transformasi layanan pos menjadi lebih mandiri, adaptif, dan berkelanjutan.

“Kami juga mendorong kolaborasi dengan sektor swasta agar layanan pos dan digitalisasi dapat menjangkau seluruh provinsi, termasuk wilayah Indonesia Timur yang selama ini masih tertinggal dari segi infrastruktur,” jelasnya.

Namun, Meutya juga mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama dalam hal konektivitas digital. Ia menyebutkan bahwa saat ini masih terdapat 2.330 desa yang belum memiliki akses internet, 2.170 desa belum terjangkau layanan 4G, dan 316 desa/pemukiman masih membutuhkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi.

“Presiden Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen. Salah satu kunci utama adalah pemerataan digitalisasi dan pembangunan infrastruktur komunikasi yang kuat, sebagai bagian dari pertahanan dan kedaulatan bangsa," kata Meutya Hafid.

Meutya berharap peringatan Hari Bhakti Postel ke-80 tidak hanya menjadi ajang seremonial, melainkan juga momentum refleksi atas peran strategis sektor komunikasi dan digitalisasi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju serta merata. (Cepi Kurnia/tvOne/Bandung)
 

Halaman Selanjutnya

Namun, Meutya juga mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama dalam hal konektivitas digital. Ia menyebutkan bahwa saat ini masih terdapat 2.330 desa yang belum memiliki akses internet, 2.170 desa belum terjangkau layanan 4G, dan 316 desa/pemukiman masih membutuhkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |