Miris! Ada Bocah SD di Papua Minum dari Botol Bekas Sabun Cuci Piring

3 hours ago 1

Rabu, 29 Oktober 2025 - 18:00 WIB

Papua, VIVA – Sebuah video sederhana dari pelosok Papua mendadak viral di media sosial dan menyentuh hati ribuan warganet. Dalam video tersebut, seorang siswa SD Negeri Niwerawar, Kabupaten Sarmi, Papua, tampak sedang minum air dari botol bekas sabun cuci piring.

Video yang pertama kali diunggah oleh seorang relawan pendidikan itu menunjukkan suasana sederhana di SD Negeri Niwerawar. Sekolah tersebut hanya memiliki sekitar 20 siswa aktif, dengan fasilitas yang sangat terbatas. Meja dan kursi sebagian sudah usang, dinding sekolah tampak sederhana, dan akses ke air bersih pun masih menjadi tantangan.

VIVA Militer: Aksi sosial prajurit TNI di SD Papua.

Photo :

  • Kodam Cenderawasih

Namun, di balik segala kekurangan itu, semangat belajar para siswa tetap tinggi. Bocah dalam video itu dengan santai meminum air dari botol bekas sabun cuci piring tanpa sedikit pun rasa malu.

“Di balik keterbatasan, anak-anak di sekolah yang hanya memiliki 20 siswa tersebut tetap menunjukkan ketulusan dan semangat belajar yang murni. Tak ada gengsi atau keluh kesah, hanya keinginan tulus untuk belajar dan menikmati masa kecil dengan apa adanya,” tulis keterangan unggahan Instagram @fakta.indo Rabu, 29 Oktober 2025.

Aksi bocah Papua ini menjadi tamparan lembut bagi gaya hidup modern yang kerap dipenuhi perilaku konsumtif dan pamer kemewahan di media sosial. Banyak warganet menyoroti perbedaan mencolok antara kehidupan anak-anak di daerah terpencil dengan tren masyarakat urban yang gemar membeli barang mahal demi gaya hidup atau flexing.

Kasus ini membuka mata banyak pihak tentang masih minimnya perhatian terhadap fasilitas pendidikan di daerah terpencil. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sarmi, beberapa sekolah dasar di wilayah pesisir dan pedalaman masih kekurangan sarana dasar seperti air bersih, alat tulis, serta ruang kelas layak.

Banyak siswa membawa botol air bekas atau wadah seadanya karena keterbatasan ekonomi keluarga. Bahkan, beberapa di antaranya berbagi alat tulis atau buku dengan teman satu kelas. Meski begitu, para guru di SD Niwerawar tetap berusaha memberikan pendidikan terbaik dengan segala keterbatasan yang ada.

Halaman Selanjutnya

Setelah viral, video tersebut memicu gelombang simpati dan dukungan dari warganet di media sosial. Banyak dari mereka mulai menggalang bantuan untuk sekolah tersebut. Beberapa di antaranya berencana mengirim peralatan sekolah, botol minum baru, serta buku bacaan anak-anak ke SD Negeri Niwerawar.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |