Maluku, VIVA – Kisah pilu datang dari daerah pegunungan di Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat. Seorang ibu rumah tangga bernama Marce Latekay (42), warga Desa Ahiolo, harus ditandu secara gotong royong oleh warga pada Rabu (8/10/2025), demi mendapatkan perawatan medis di Puskesmas.
Marce terpaksa ditandu menggunakan bambu dan kain sarung yang dirakit sederhana, lantaran di wilayah tersebut tidak tersedia layanan kesehatan. Kondisi serupa dialami oleh warga di lima desa, yakni Desa Sumit, Ahiolo, Watui, Huku Kecil, dan Abio. Seluruhnya tidak memiliki fasilitas medis memadai maupun tenaga kesehatan tetap.
Akibat ketiadaan layanan kesehatan itu, setiap kali ada warga yang sakit parah, mereka harus menempuh perjalanan panjang dengan berjalan kaki, membawa pasien menuju Puskesmas Elpaputih yang berjarak sekitar 10 kilometer dari permukiman pegunungan.
Warga Seram Barat Maluku tandu pasien ke Puskesmas lewati beragam medan jalan
Perjalanan mereka tidak mudah. Saat keluarga Marce bersama warga berusaha membawanya berobat, mereka harus melewati jalan berlumpur, licin, serta menanjak di kawasan pegunungan. Beberapa warga bergantian memikul tandu agar tidak kelelahan.
“Saat ditandu korban itu, mereka sangat berhati-hati lantaran kondisi jalan sudah licin bercampur lumpur akibat hujan deras, ditambah harus melewati daerah pegunungan serta jurang hingga mereka sangat kesulitan saat menuju ke Puskesmas setempat,” kata Asnar Latekay, keluarga korban, Rabu (8/10/2025) sore.
Untuk mempercepat perjalanan, warga bahkan harus menaiki rakit menyusuri sungai, meski harus membayar biaya sewa sebesar Rp20 ribu. Namun begitu, perjalanan dari desa menuju Puskesmas tetap memakan waktu empat hingga lima jam.
“Sementara perjalanan mereka dari desa menuju ke Puskesmas setempat itu memakan waktu empat sampai lima jam atau dengan jarak kurang lebih sepuluh kilometer tersebut,” pungkasnya.
Kondisi ini bukan hal baru bagi warga di Kecamatan Elpaputih. Selama puluhan tahun, mereka harus berjuang menghadapi medan berat setiap kali ada anggota keluarga yang membutuhkan pengobatan.
Masyarakat pun berharap pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi Maluku segera membangun akses jalan dan jembatan penghubung yang layak agar penderitaan mereka tak terus berulang.
Halaman Selanjutnya
“Mereka berharap agar pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi Maluku melihat kondisi mereka dengan membangun akses jalan dan jembatan penghubung yang memadai agar mereka tidak menderita lagi,” ujarnya. (Usman Mahu/tvOne/Maluku)

3 weeks ago
11









